Anggota DPRD Jabar Dorong Pemerintah Teliti Kemungkinan Kina jadi Anti Corona

beritatandas.id, BANDUNG – Anggota DPRD Jawa Barat asal Kabupaten Bandung, Asep Samsudin, mendorong pemerintah segera melakukan penelitian kemungkinan kina menjadi obat alami untuk mengobati virus corona.

Temuan chloroquine phosphate yang merupakan obat malaria sintetis bisa menjadi obat corona, menjadi peluang bagi kina sebagai obat yang sama untuk mengatasi wabah covid-19 tersebut.

“Kami mendorong supaya segera dilakukan penelitian kemungkinan kandungan kina untuk obat corona,” tutur Asep, Selasa (25/2/2020).

Penelitian secara medis dan akademis menjadi penting untuk dilakukan, agar bisa ada pertanggung jawaban.

“Kalau ada ditemukan kandungan kina untuk obat corona, sekecil apapun, itu akan menjadi terobosan besar. Makanya harus segera dilakukan penelitian, supaya ada pertanggungjawaban secara akademis,” katanya.

Direktur Pusat Penelitian Teh dan Kina (PPTK) Gamboeng, Dadan Rohdiana mengatakan, temuan Chloroquine Phosphate bisa menjadi obat untuk corona menjadi angin segar bagi kina sebagai bahan baku penawar covid-19.

“Kalau dalam sintetisnya terdapat kandungan anti virus corona, tentu senyawa dalam kina sangat memungkinkan memiliki aktivitas yang sama,” ujar Dadan.

Penelitian menjadi hal penting untuk dilakukan. Salah satunya adalah melihat struktur Chloroquine Phosphate dengan senyawa kina.

“Tinggal dilihat strukturnya, ada tidak di kina?. Kalau strukturnya mirip, dipastikan kina bisa menjadi obat anti corona,” katanya.

Dadan melanjutkan dengan adanya temuan kemungkinan kina bisa menjadi anti corona, merupakan peluang positif terhadap perkembangan kina di tanah air, terutama Jawa Barat.

Pasalnya Indonesia pernah merajai produk kina dunia. Perkebunan dan pabrik pertama kina berada di Bandung.

Inveksi corona hingga pekan ini di seluruh dunia mencapai hampir 80.000, bahkan sebanyak 2.465 jiwa meninggal dunia akibat covid-19 tersebut. Sebanyak 1.700 dokter yang merawat pasien corona turut tertular, 10 diantaranya meninggal dunia.

Penyebaran virus corona di dunia terus meningkat, terutama di Iran, Italia dan Korea Selatan. Bahkan Korea Selatan telah memasang rambu merah terhadap penyebaran corona.

Redaksi