Anggota DPRD Jabar, Pemprov Harus Jamin KBM Ponpes

beritatandas.id, DEPOK – Jawa Barat merupakan salah satu provinsi dengan jumlah pondok pesantren terbanyak di Indonesia. Karenanya, Anggota DPRD Jabar dari Fraksi PKB, M. Faizin mendesak Pemprov Jabar segera buat skema kongkrit guna menjamin keberlangsungan proses belajar mengajar, terutama di Pondok Pesanteren di masa virus Korona (Covid -19) dengan pemerintah akan melakukan new normal.

Wakil rakyat daerah pemilihan (Dapil) Jabar 8 (Kota Depok-Kota Bekasi) ini mengungkapkan, dengan pemberlakuan new normal, misal, anak akan kembali ke sekolah, atau kembali berangkat ke pesantren orang tua pastinya cemas, di situ anak aman kah dari wabah Covid-19 sementara proses belajar mengajar harus tetap berlangsung.

“Berdasarkan berdasarkan data Kementrian Agama 2019, Jabar memiliki 8.343 pondok pesantren. Untuk itu, kami di DPRD terus mendorong, dengan akan diberlakukan new normal ini, bisa memberikan jamaninan rasa aman dan nyaman, utamanya bagi para anak didik,atau santri, dan para pengajar dan pengasuhnya.” kata Faizin kepada Depok, Rabu (27/05/2020) lalu.

Politisi PKB yang dikenal sebagai Santri Milenila ini pun mendesak Pemprov Jabar mempersiapkan segala sesuatunya sebelum kebijakan new normal di berlakukan pemerintah pusat. Seperti di pondok pesantren dengan melakukan sosialisasi dengan baik, kemudian memastikan pengasuh, para pengajar dan para santri bisa aman saat kegiatan belajar mengajar berlangsung (KBM).

“Sebelum proses KBM berlangsung pastikan ada Rapid Test lebih dulu untuk semua yang terlibat dalam proses tersebut. Kemudian, juga dapat diterapkan langkah preventif dengan penyemprotan disinfektan selain di pastikan harus menjalani protokol yang telah ditentukan,” paparnya.

Sementara itu Wakil Ketua DPRD Jabar H. oleh Soleh mengatakan bahwa Pelaksanan phisycal distanching atau jaga jarak sosial, yang dijalankan masyarakat selama ini, jangan sampai mengikis semangat para santri dalam menimba ilmu.

“Tentu sangat berbahaya kalau aktivitas pendidikan agama di pesantren terhenti akibat wabah Covid, bagaimana moral bangsa ke depan. Maka, segera cari jalan keluar, agar Indonesia , masyarakat Jabar khususnya tetap menjadi masyarakat yang senantiasa menjaga moralitasnya, untuk generasi penerus,” tandasnya.

Redaksi