Reses Aceng Malki Di Pelosok Disambut Tangis Tokoh Masyarakat

 

 

GARUT,Beritatandas.id— Baru menjabat sebagai anggota DPRD Jawa Barat, Aceng Malki, langsung menggelar reses di tempat tidak biasa. Pelosok Kabupaten Garut menjadi tujuan reses 1 masa sidang 2024-2025.

 

Tempat yang dipilih benar-benar di pelosok, tepatnya Desa Jayabakti, Kecamatan Banjaarwangi, Kabupaten Garut. Reses digelar pertengahan november 2024.

 

Untuk bisa tiba di lokasi, Aceng Malki, harus melalui perjalanan berat, bukan hanya jalanan yang menanjak, tetapi juga medan berat. Jalan tersebut laiknya sungai kering yang hanya berisi batu-batu besar, tetapi juga lumpur penyebab jalanan menjadi licin ketika harus dilalui saat musim hujan.

 

Aceng Malki mengaku sengaja memilih Desa Jayabakti untuk menggelar resesnya. Daerah pelosok memang perlu diperhatikan oleh pemerintah, sebagai anggota DPRD Jawa Barat aspirasi masyarakat akan menjadi bahan untuk pembangunan kedepannya.

 

“Memang Desa Jayabakti ini sangat pelosok. Mereka tidak pernah didatangi oleh pejabat,”tutur Aceng Malki.

 

Bahkan sejak Indonesia merdeka, tidak pernah sekalipun ada pejabat yang menginjakan kaki di desa tersebut. Aceng Malki merupakan anggota DPRD pertama yang menggelar reses di tempat tersebut.

 

“Sejak Indonesia merdeka, tidak pernah ada pejabat yang menginjakan kaki di Desa Jayabakti. Tidak pernah ada reses, bahkan masyarakat baru tahu kalau anggota legislatif itu harus reses dan baru tahu apa itu reses,” imbuhnya.

 

Kondisi tersebut menyebabkan masyarakat merasa haru, karena ada anggota DPRD Jawa Barat yang bersedia datang dan mendengarkan aspirasi kendati harus melewati jalanan terjal. Bahkan tokoh masyarakat di desa Jayabakti sampai menangis bahagia karena didatangi oleh Aceng Malki yang mau mendengar keluhan mereka.

 

“Selama ini, jangankan ada yang reses. Saat pemilu saja, nyaris tidak ada caleg atau calon kepala daerah yang datang. Hanya tim sukses yang datang untuk meminta dukungan,” ungkapnya.

 

Mendapati ada anggota DPRD yang mau mendengarkan keluhan, disambut hangat oleh masyarakat desa Jayabakti. Keluhan masyarakat sendiri tidak terlepas dari masalah infrastruktur jalan yang sudah lama tidak diperbaiki oleh pemerintah.

 

“Keluhan ini akan saya bawa ke DPRD. Saya minta agar Pemkab Garut bisa membangun jalan. Pembangunan itu harus merata ke seluruh daerah, tanpa kecuali,” tegasnya.

 

Membangun infrastruktur di pelosok harus menjadi perhatian pemerintah. Kondisi jalan rusak seperti Desa Jayabakti, menyebabkan masyarakat menjadi tertinggal jauh dari daerah lain. Ekonomi menjadi tertinggal karena sulitnya akses.

 

“Di sana juga menjadi daerah rawan pangan. Angka stunting tinggi dan banyak permasalahan lain yang harus segera diperhatikan oleh pemerintah,” katanya.

 

Seharusnya kata Aceng Malki, jika pemerintah menginginkan Indonesia emas 2045 bisa terwujud, harus memperhatikan permasalahan sampai ke pelosok seperti Desa Jayabakti. Kondisi jalanan yang rusak ditambah jarak yang jauh, menyebankan anak menjadi kesulitan untuk bisa mengenyam pendidikan. Untuk tingkat SMP saja, jaraknya sangat jauh yang membuat masyarakat kesulitan menyekolahkan anaknya sampai jenjang lebih tinggi.

 

Padahal, pendidikan merupakan salah satu fondasi yang harus disiapkan jika ingin Indonesia emas 2045 tercapai.

 

“Makanya kami minta Pemkab Garut untuk memperhatikan desa Jayabakti dan pelosok lainnya. Jangan sampai anggaran tersedia, tapi tidak digunakan untuk pembangunan infrastruktur di daerah yang membutuhkan. Saya akan berkoodinasi dengan Fraksi PKB DPRD Kabupaten Garut untuk mendorong agar Pemkab Garut melakukan pembangunan di daerah yang benar-benar membutuhkan atau daerah yang sama sekali belum tersentuh pembangunan,” tutupnya.

Redaksi

Exit mobile version