Beritatandas.id – Tiga Unsur dalam kehidupan bernegara antara Pekerja, Pemerintah dan Pengusaha tidak pernah terpisahkan satu sama lain, ketiganya merupakan unsur penting untuk mengembangkan ekonomi bangsa, hal itu akan tercipta jika kolaborasi ketiga unsur tersebut terjaga satu sama lain. Pekerja dengan harapan bisa mengembangkan ekonomi dirinya, bekerja dengan giat, disiplin, terampil dan kreatif.
Pemerintah dengan harapan bisa memfasilitasi dengan membuat atau merevisi peraturan yang bisa memfasilitasi harapan pekerja dan pengusaha, begitupun pengusaha yang berharap bisa mengembangkan usahanya dengan berinvestasi.
Harapan mereka sama yaitu mengembangkan ekonomi dengan cara masing-masing, nah yang menjadi masalah adalah ketika harapan tidak dibarengi dengan pemikiran dan tidakan yang kongkret, masalah muncul ketika pekerja hanya ingin mendapatkan gajih yang lebih layak, bonus yang tinggi namun bekerja malas-malasan dan abai dengan tugas-tugas yang sudah diberikan, pemerintahpun demikian tidak memfasilitasi keduanya dengan membuat peraturan yang menguntungkan kedua belah pihak antara pekerja dan pengusaha, terkesan mengabaikan harapan keduanya.
Pengusahapun tidak memberikan hak-hak pekerja, hanya mementingkan keuntungan perusahaannya, menginginkan laba yang banyak tapi hak-hak pekerja sengaja tidak dipenuhi.
Masalah tersebut akan menjadi bom waktu yang sewaktu-waktu bisa meledak kapan saja dan bisa menghancurkan ekonomi negara.
Dimomen hari buruh Internasional ini mari kita merefleksikan bahwa harmonisasi 3 unsur tersebut menjadi penting, jangan sampai harapan masing-masing justru menimbulkan keegoisan yang tidak terbendung, hanya ingin menang sendiri tanpa memperdulikan kewajiban masing-masing.
Banyak pekerja yang bertele-tele dalam bekerja, malas-malasan dalam berkerja serta mengabaikan tugas, etos kerja yang kurang baik tetapi ingin mendapatkan gaji tinggi, banyak juga perusahaan yang menginginkan produksi banyak, keuntungan banyak tapi mengabaikan kewajibannya, tidak membayar upah pekerja dengan layak, hanya mengeksploitasi pekerja, memberikan tekanan yang tinggi kepada pekerja, lembur tidak dibayar dan peraturan yang diakali untuk tidak memberikan hak yang seharusnya didapatkan oleh pekerja.
Baik pekerja maupun pengusaha mari bersama-sama meningkatkan kinerja kita masing-masing agar terciptanya kondusifitas dan saling menguntungkan sama lain, tidak saling egois, tidak saling bercerai berai, tidak menindas dan ditindas.
Begitupun pemerintah, sebisa mungkin membuat peraturan yang bisa menguntungkan pekerja dan pengusaha, jangan sampai hanya pekerja saja yang diuntungkan dan membebani pengusaha sehingga banyak pengusaha tidak berkenan berinvestasi di negara kita yang tercinta ini.
Jangan sampai peraturan yang dibuat tidak memperdulikan keringat, darah dan air mata pekerja yang mengalir setiap harinya untuk menghidupi dirinya dan keluarga tercintanya, pekerja adalah pejuang pajak, sebuah pengkhianatan jika hak-hak pekerja tidak diberikan dengan semestinya.
Dimomen hari buruh internasional ini, mari kita juga mengingat kembali perjuangan buruh terdahulu yang telah berjuang untuk buruh hari ini. Bahwa yang kita nikmati hari ini adalah perjuangan mereka, mereka yang telah mendahului kita layak dikenang.
Penulis: ***
Editor: Joe