Anggota DPRD Jabar, Erni Sugiyanti Sebut Pendidikan Karakter di Pesantren Ciptakan Spirit Nasionalisme

beritatandas.id, Bogor – Anggota Komisi III DPRD Jawa Barat Erni Sugiyanti sebut pesantren sebagai tonggak pendidikan karakter Indonesia jauh sejak zaman kemerdekaan.

Menurut Erni Sugiyanti, pendidikan karakter di Indonesia ini telah menciptakan spirit nasionalisme yang ikut berperan mendorong semangat juang dan terlibat memperjuangkan kemerdekaan bangsa.

“Bibit kemerdekaan kita salah satunya lahir dari pendidikan karakter yang berlangsung sejak pra kemerdekaan di pesantren-pesantren,” kata Erni Sugiyanti dalam acara Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dan Peringatan Hari Santri Nasional di Pesantren Tansyitul Mutaalimin, Bojong Gede, Kabupaten Bogor, Sabtu 26 Oktober 2021.

Politisi PKB ini mengungkapkan, peran pesantren dalam mempertahankan kemerdekaan ini tidak perlu diragukan lagi salah satunya melalui peristiwa sejarah Resolusi Jihad KH Hasyim Asy’ari yang melahirkan peristiwa 10 November.

“Jadi santri tidak perlu diragukan lagi, ini tonggak sejarah yang perlu kita rawat spiritnya hingga saat ini dan masa mendatang,” ungkapnya.

Diberitakan sebelumnya, Erni mengajak santri jadi teladan dan sumber inspirasi bagi masyarakat.

Menurut Erni, ilmu pengetahuan yang didapat dari pondok pesantren harus diaplikasikan untuk dapat dimanfaatkan baik bagi diri pribadi santri maupun kepentingan masyarakat umum.

“Santri senantiasa harus jadi teladan dan sumber inspirasi bagi masyarakat, karena para santri mendapat pendidikan akhlak dan agama yang mumpuni di pondok pesantrennya masing-masing,” ujarnya.

Legislator asal Kabupaten Bogor ini menjelaskan saat ini pemerintah telah menunjukan perhatian penuh kepada santri dan pesantren salah satunya melalui Perpres Dana Abadi Pesantren.

“Kita harus senantiasa bersyukur kepada Allah SWT, lewat Pemerintah saat ini pesantren menjadi sektor pendidikan yang diperhatikan, diantarnya lewat dana abadi pesantren, nantinya pondok pesantren akan mendapat dana dari pemerintah untuk pengembangannya,” ujar Erni.***

Redaksi

Exit mobile version