Bandung, beritatandas.id – Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Asep Syamsudin menghadiri kegiatan Halaqah 100 kyai dan Bu nyai pesantren se-Jawa Barat yang diselenggarakan oleh Rabithah Ma’ahid Islamiyah (RMI) PWNU Jawa Barat.
Acara yang diselenggarakan di Pondok Pesantren Al-Ittifaq Rancabali, Kabupaten Bandung, dihadiri oleh RMI PBNU, Rois Syuriah PWNU Jabar, RMI PWNU Jabar, PCNU Kab Bandung, RMI PC NU Kab Bandung. Sedangkan dari pihak Al-Ittifaq di wakili oleh Sesepuh Pondok Pesantren Al-Ittifaq, dan CEO Al-Ittifaq.
Hadir juga dalam kegiatan tersebut Rektor dari Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Yogyakarta, yang menyampaikan hasil MOU antara Pemerintah Pusat dengan Uni Emirat Arab dan kerjasama dengan NU dalam hal ini PBNU, dimana UNU menjadi pilot project yang merekrut santriwan/santriwati setelah SLTA untuk melanjutkan kuliahnya di UNU, yang kemudian akan dicetak menjadi seorang ulama yang intelek moderat yang memiliki skill dan berwawasan internasional.
“Pilot project Universitas Nahdlatul Ulama Yogyakarta harapannya bisa diwujudkan juga keberadaanya di Provinsi Jawa Barat seperti UNU Yogya, sehingga ilmu yang di dapat menjadi bermanfaat bagi pesantren-pesantren Nahdlatul Ulama yang ada di Indonesia,” ujar Asep.
Dalam pertemuan, Kang Asyam sapaan akrabnya, menjelaskan itu berbicara Rois Syuriah PWNU Jawa Barat dan ketua Tanfidziyah PWNU Jawa Barat bahwa kedua beliau ini menyampaikan harapan yang sangat kuat terkait pondok pesantren di jawa barat pada umumnya ini harus bisa menjawab tantangan kedepan.
“Alhamdulillah Kita dapat melihat adanya sinergitas kolaborasi atau ta’awun (kerjasama) antara berbagai pihak untuk bagaimana kedepannya pondok pesantren itu dapat menjawab berbagai tantangan,” ungkapnya.
Selain itu, Asep mengatakan bahwa Pondok Pesantren Al-Itifaq merupakan salah satu pesantren percontohan dengan basisnya adalah pertanian karena mampu memaksimalkan potensi alam dari mulai produk hingga market, sehingga dikatakan sebagai pondok pesantren yang mandiri.
“Mudah-mudahan dengan pertemuan silaturahmi 100 kyai dan ibu nyai pondok pesantren jawa barat ini, pondok pesantren dengan basis agrobisnis yang dikembangkan di ponpes al-ittifaq rancabali kabupaten bandung ini bisa menjadi pilot project sehingga bisa menginspirasi pesantren lain untuk dapat menjadi pondok pesantren yang mandiri,” ujarnya.
“Saya sangat yakin pertemuan-pertemuan ini harus agak intens diadakan supaya terjalin silaturahmi, dan dari silaturahmi itu pasti akan melahirkan kerjasama yang baik,” tuturnya.***
Redaksi
Leave a Reply