Bermodal Percaya Diri, Pemuda Asal Baleendah Lulus Dalam Seleksi Penerimaan Anggota Polri Tahun 2023

Bandung – Rasa haru dan bangga terpancar dari wajah Dedy Taufiq dan Fitriani Hasanah setelah anak keduanya Moch. Zadani Haykal Taufiq yang lulus dalam seleksi penerimaan anggota Polri Tahun 2023.

Moch. Zadani Haykal Taufiq yang saat ini mulai melakukan pendidikannya di SPN Cisarua, Jawa Barat merupakan salah satu peserta yang mendaftar di Polresta Bandung Polda Jawa Barat.

Mendapat kabar baik anaknya lulus dan diterima sebagai anggota Polri, Dedy Taufiq sang ayah yang hanya sebagai kuli bangunan merasa bangga atas perjuangan anaknya tersebut.

“Engga bisa diungkapkan, saya sambil menangis aja, yang pasti perasaannya sangat bangga sekali dapat kabar anak saya lulus jadi polisi, mengingat perjuangan dia selama ini saya sangat menyaksikan sekali,” kata Dedy saat ditemui di kediamannya di Kampung Cipicung, Kelurahan Baleendah, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung. Selasa, 25 Juli 2023.

“Mimpi pun saya kayaknya engga, saya hanya sebatas ini, seorang pekerja bangunan, ngabayangin punya anak polisi aja seolah-olah saya ga ada. Tapi alhamdulilah dengan tekad dan perjuangan anak saya, anak saya bisa menjadi anggota polisi,” ujarnya.

Dedy menjelaskan Moch. Zadani sebelumnya pada tahun 2022 dan masih duduk di bangku sekolah sempat mendaftar, namun gagal saat pelaksanaan tes kesehatan.

“Tahun ini daftar lagi, kondisinya pas daftar tahun ini dia sedang jadi karyawan di sebuah cafe. Karena setelah dia gagal di tahun 2022, dia tidak mau menganggurkan diri, jadi dia cari kerja,” tuturnya.

“Kerja beberapa bulan, terus ada lagi kabar perekrutan polisi tahun 2023, dia resend, minta resend ke bosnya untuk daftar jadi polisi, ahamdulilah keterima,” sambungnya.

Disinggung apakah ada biaya saat anaknya mendaftar sebagai anggota Polri, Dedy menegaskan tidak ada sepeserpun selama Moch. Zadani melakukan beberapa tes di Polda Jabar.

Tak hanya itu, yang menjadi rasa haru adalah saat anaknya memakai sepatu yang telah rusak saat tes kesehatan. Dimana sepatu itu menjadi saksi perjuangan anaknya hingga saat ini diterima sebagai anggota Polri.

“Kebetulan pada waktu tes kedua, dia masih memakai sepatu yang rusak pada saat tes yang pertama, dia beli second waktu pas tes pertama,” ujar Dedy.

“Tes kedua di pake lagi, kebetulan kondisinya sudah bolong pada waktu itu dan ditambal sedemikian rupa, biar menutupi kerusakan di sepatunya,” lanjut Dedy.

Dengan diterimanya sebagai anggota Polri, Dedy menitipkan pesan kepada anaknya untuk menjadi polisi yang jujur, amanah dan istiqomah.*

Exit mobile version