beritatandas.id, SUBANG – Bupati Subang H Ruhimat melakukan peninjauan budidaya lele mutiara di Pondok Pesantren Minhajut Thalibin. Giat itu dilakukan sekaligus mengecek pelaksanaan adaptasi kebiasaan baru (AKB) atau new normal di pesantren yang beralamat di Dusun Pungangan, Desa Rancabango, Kecamatan Patokbeusi, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Senin (6/7/2020).
Saat melihat budidaya lele Mutiara dengan sistem bioflok, Jimat, sapaan akrab H Ruhimat terlihat antusias. Bahkan langsung mencari pakan untuk memberi makan ikan.
“Ini melibatkan santri budidayanya,” tanya Ruhimat sambil memberi makan ikan.
Budi daya lele yang merupakan kerjasama dengan Balai Riset Pemuliaan Ikan (BRPI) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dengan pesantren yang dipimpin oleh KH M Machfudz Romly itu sudah berjalan 2,5 bulan.
“Kemarin sama BRPI kami sudah panen, tapi tidak semua,” ujar KH Ade Machfudz Romly yang mendampingi bupati.
Sementara salah satu dewan pengajar Pondok Pesantren Minhajut Thalibin Ust Jannatun Firdaus menyampaikan, saat ini masih untuk konsumsi santri. Tapi dia berharap ke depan bisa juga untuk menambah pendapatan pesantren.
“Kolam biofloknya mudah-mudahan bisa bertambah, sehingga saat kebutuhan santri tercukupi, bisa untuk memenuhi pasar juga,” harapnya.
Bukan hanya itu, dia juga meminta agar pemerintah daerah melakukan pengawalan, terutama dalam hal mengolah lele yang sudah dipanen.
“Agar ada nilai tambah, kami harai para santri bisa dilatih untuk membuat produk yang bahannya dari lele, apakah membuat baso, abon, sosis atau yang lainnya,” pungkasnya.
Redaksi
Leave a Reply