Subang, beritatandas.id – Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) yang pencairannya melalui kantor Pos diduga tidak sesuai aturan. Akibatnya, banyak keluarga penerima manfaat (KPM) yang dirugikan.
Sekretaris DPC PKB Subang Jaka Septya Arizona menyampaikan, banyak warga yang menyampaikan laporan atas dugaan kecurangan penyaluran bansos tersebut.
“Warga berdatangan, mereka lapor penyaluran BPNT melalui Kantor Pos banyak kejanggalan,” kata Jaka dalam keterangan resminya, Senin (28/2/2022).
Jaka menceritakan, banyak warga yang ngeluh soal pengkondisian pembelian sembako setelah proses pencairan dilakukan.
Lebih parahnya, komoditi yang diterima KPM jauh dari nilai bantuan yang seharusnya diterima. Buah-buahan separuh busuk, ayam hanya sedikit, belum lagi berasnya yang kualitasnya kurang bagus.
“Jadi setelah pencairan langsung diarahkan membeli komoditi yang sudah disiapkan oleh oknum. Ini jelas pelanggaran, karena seharunya warga boleh belanja dimana saja,” ujarnya.
Atas laporan itu, Jaka mengaku melakukan penelusuran dan mendapati sejumlah oknum yang bermain dalam program Bansos tersebut.
Karenanya, dia mendesak aparat penegak hukum menindak tegas dugaan pelanggaran tersebut. Kemudian Kementerian Sosial melalui Dinas Sosial juga melakukan evaluasi besar atas dugaan penyimpangan tersebut.
“Kami sudah kantongi sejumlah nama. Akan kami dorong ke penegak hukum dan kami sampaikan ke Kementerian Sosial melalui Dinas Sosial,” pungkasnya.***
Redaksi
Leave a Reply