Cegah Judi Online di Kalangan Pelajar, Kejari Masuk Sekolah

Purwakarta, beritatandas.id– Program Jaksa Masuk Sekolah (JMS), terus digalakan oleh Jajaran Kejaksaan Negeri (Kejari) Purwakarta. Seperti salah satunya dilakukan di SMKN Maniis, di Desa Cijati, Kecamatan Maniis, Kabupaten Purwakarta.

Kegiatan sosialisasi di sekolah yang berada jauh dari perkotaan atau di pelosok tersebut dipimpin langsung Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Purwakarta Martha Parulina Berliana.

“Program Jaksa Masuk Sekolah Ini sebenarnya sudah ada di Kejaksaan kurang lebih 5 tahun. Program ini tidak hanya di sekolah wilayah kota tapi juga menyentuh sekolah wilayah dalam atau pelosok seperti di SMKN Maniis,” kata Kajari Purwakarta Martha Parulina Berliana, (1/08/2024).

Martha mengungkapkan, ada beberapa hal yang ia disampaikan kepada pelajar SMKN Maniis, seperti peran Kejaksaan pada bidang penegakan hukum dan ketertiban masyarakat termasuk juga memberikan pencegahan terjadinya satu tindak pidana dengan memberikan penjelasan tentang apa sebenarnya tidak pidana tersebut.

“Seperti hari ini tentang apa sebenarnya tindak pidana perjudian kita jelaskan.
Terus apa sebenarnya judi online (judol) dan pinjaman online (pinjol) sehingga harus dihindari termasuk dengan saksi hukumnya,” jelas Martha.

Martha menjelaskan, pihak Kejari Purwakarta memilih SMKN Maniis karena berdasarkan pengalaman, daerah-daerah yang jauh inilah yang banyak belum mendapatkan penjelasan tentang hukum seperti apa termasuk persoalan judi online.

“Pemilihan materi Jaksa Masuk Sekolah terkait judi online dan pinjaman online karena saat ini penyakit masyarakat itu yang paling banyak,” ujarnya.

Martha menuturkan, globalisasi dan kemudahan-kemudahan melalui teknologi informasi melahirkan segala sesuatu yang gampang.

Seperti orang ingin mendapatkan uang secara gampang, dia main judi online lewat handphone. Jika tak punya uang untuk judi online, sanggup meminjam uang secara online atau pinjol.

“Jadi ini sebenarnya dua sisi mata uang yang saling berdekatan, ketika butuh modal untuk judi online pakainya pinjaman online,” kata.

“Itu sebabnya kami memilih tema ini termasuk bapak Jaksa Agung dan Kejaksaan seluruh Indonesia sekarang memilih tema ini supaya masyarakat setidaknya bisa berkurang,” sambungnya.

Sementara itu, Kepala KCD Wilayah IV Disdik Jabar, Budi Hermawan mengapresiasi apa yang dilakukan jajaran Kejari Purwakarta dengan program Jaksa Masuk Sekolah.

“Bagi kami ini suatu dukungan dan dorongan luar biasa karena bagaimanapun juga berdasatkan data yang kami miliki anak-anak yang terpapar judi online jumlahnya cukup banyak,” kata Budi.

Akibat judi online, sampai-sampai uang yang semestinya digunakan untuk kepentingan bersama malah digunakan untuk judi online.

“Kami merasa bahagia adanya sosialisasi pencegahan judi online oleh Kejari Purwakarta, Saya rasa ini cukup efektif agar pelajar di Purwakarta tidak terjerat judi online,” ucap Budi.***

Reporter: Gani

Exit mobile version