Bandung, beritatandas.id – Dalam beberapa waktu terakhir harga sejumlah komoditas pangan merangkak naik di pasaran. Hal ini disebabakn karena adanya anomali iklim.
Sebagaimana disampaikan Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Barat, Dadan Hidayat. Menurutnya anomali iklim ini menyebabkan berkembangnya hama.
“Biasanya, pada kondisi panas lalu cepat berubah hujan dan sebaliknya, hama tikus dan serangga cepat berkembang biak,” katanya.
“Kondisi ini yang membuat antisipasi dan pengendalian hama harus lebih dini,” sambung Dadan.
Senada dengan itu, Anggota Komisi II DPRD Jawa Barat Asep Suherman menyebut perlu adanya langkah taktis dan strategis dalam antisipasi hama ini.
“Karena kalau dibiarkan ini akan menyebabkan harga pangan di pasaran terus merangkak naik. Sehingga masyarakat akan kesulitan untuk mendapat pangan yang mereka butuhkan,” kata Asep Suherman kepada wartawan Selasa, 21 Juni 2022.
Langkah taktis ini dan strategis dalam penanganan hama ini kata Asep tidak hanya dengan melalui cara kimiawi, seperti pestisida dan obat-obatan lainnya.
Karena dalam waktu yang panjang cara kimiawi ini memiliki dampak yang negatif salah satunya berperngaruh terhadap kesuburan tanah.
“Diperlukan cara cara biologis sedapat mungkin dengan mendorong musuh alami hama dan memperkenalkan pemangsa atau parasit yang sesuai,” ujarnya.
Asep berharap masukan ini menjadi pertimbangan untuk dinas terkait dalam proses pengendalian hama yang saat ini terjadi.***
Redaksi
Leave a Reply