Dinamika Diinternal Partai Demokrat Karawang Soal Kursi Ketua DPRD Tak Seharusnya Ribut Diruang Publik, Selesaikan Saja Secara Silent

Karawang, beritatandas.id – Demokrat sebagai Partai Politik (Parpol) dengan perolehan jumlah kursi terbanyak, dan Parpol pemenang kedua setelah Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) di Kabupaten Karawang. Sehingga Partai Demokrat berhasil mendapatkan kursi pimpinan tertinggi, yakni sebagai Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Karawang dari hasil Pemilihan Legislatif (Pileg) Tahun 2019 lalu.

Berdasarkan kebijakan serta keputusan internal Partai Demokrat, ditentukan lah Pendi Anwar yang diberikan mandat untuk menjadi Ketua DPRD Karawang. Walau pada saat itu sempat timbul gejolak, karena ada sebagian pihak menganggap, bahwa seharusnya yang jadi Ketua DPRD adalah yang memperoleh suara terbanyak.

Namun seiring berjalannya waktu, gejolak tersebut mereda, dan sudah hampir 3 Tahun Pendi Anwar memimpin lembaga DPRD Karawang. Namun kali ini gejolak yang sama muncul kembali, bahkan bersumber langsung dari internal Partai Demokrat sendiri.

Salah seorang anggota Fraksi Partai Demokrat, secara terang – terangan menyampaikan kepada publik melalui pemberitaan media massa, menginginkan adanya pergantian Ketua DPRD Karawang. Alasan yang diutarakannya adalah reward terhadap kader yang mendapatkan perolehan suara tertinggi.

Pemerhati politik, Andri Kurniawan menganggap sesuatu hal yang wajar dan lumrah terjadinya gejolak ditubuh organisasi, apa lagi organisasi politik. Dikatakannya, “Jangankan diorganisasi politik seperti Parpol, diorganisasi mana pun yang namanya gejolak sudah dapat dipastikan terjadi,” Sabtu, (21/5/2022).

“Apa yang terjadi di Partai Demokrat sebenarnya kan persoalan internal yang cukup dilakukan pembahasan diinternal, tanpa harus mencuat ke publik. Karena untuk urusan menentukan siapa menduduki porsi jabatan apa dilembaga legislatif, itu kan kebijakan internal Parpol. Sehingga saya rasa bisa diselesaikan secara silent,” Jelas Andri.

Ia juga menjelaskan, “Ada pun pendapat saya perihal kenapa Pendi Anwar yang direkomendasikan dan dipilih menjadi Ketua DPRD? Tentunya Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Demokrat Karawang memiliki pertimbangan tertentu dan khusus. Karena tidak serta merta bisa terpilih, jika tanpa adanya prinsip dasar yang melandasinya,”

Andri juga menambahkan, “Kemudian, jika saya amati alur pemikiran dan arah kebijakan Ketua DPC Partai Demokrat Karawang dalam merekomendasikan, sehingga menjadi kebijakan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) dalam menentukan Pendi Anwar menjadi Ketua DPRD, sedikit banyaknya bisa saya baca,”

“Ini merupakan suatu historis panjang sejak Tahun 2010 lalu. Dimana pada saat Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah (Pilkada) 2010, Partai Demokrat merekondasikan salah seorang kadernya untuk jadi Bakal Calon (Bacalon) salah satu Bacalon Bupati. Tetapi menjelang final penetapan sebagai calon, tidak lolos verifikasi, karena ada salah satu persyaratan yang tidak dapat terpenuhi,” Ulasnya.

Lebih lanjut Andri menerangkan, “Sehingga waktu itu dalam waktu yang sesingkat – singkatnya, Partai Demokrat harus menyiapkan kader lain sebagai penggantinya. Dalam moment tersebut, saya amati Pendi Anwar merupakan salah satu pengurus DPC Partai Demokrat Karawang yang paling serius dan capek mengurus kehadiran Cellica Nurrachadiana menjadi Bacalon Wakil Bupati Karawang,”

“Jadi, jika Cellica memilihnya sebagai Ketua DPRD Karawang disaat Partainya berkesempatan memimpin lembaga legislatif dengan perolehan kursi terbanyak, sangat lah wajar. Malah jauh sebelumnya, yaitu pasca dijadikannya sebagai Sekretaris DPC, saya sudah melihat, bahwa Cellica mengerti bagaimana caranya balas jasa pada seseorang,” Ungkapnya.

“Saran saya, sebaiknya persoalan internal dibahas dan diselesaikan secara internal saja, tak perlu digembar – gemborkan ke luar. Karena dikhawatirkan dampaknya ke Partai itu sendiri, hingga berpotensi terhadap peraihan suara di Tahun politik 2024 mendatang. Sebaiknya bagi mereka yang duduk dikursi DPRD, dari pada ribut – ribut urusan internal diruang publik, mending fokus saja urus kepentingan – kepentingan rakyat,” Tegas Andri.

“Jika Partai Demokrat ingin membuat oligarki politik di Karawang. Hal yang paling utama dilakukan, harus dapat menjaga kondusifitas diinternal dan mensolidkan seluruh kadernya, sambil mengemas figur yang akan dimajukan pada kontestasi Pilkada nantinya,” Pungkasnya.

Redaksi

Exit mobile version