DPRD Jabar Taufik Nurrohim Dorong Pemprov Perkuat Layanan Kesehatan Mental

          Anggota DPRD Jawa Barat Taufik Nurrohim

Beritatandas.id – Anggota DPRD Jawa Barat Taufik Nurrohim menyebut kesehatan mental telah menjadi isu yang semakin penting di Jawa Barat, provinsi dengan jumlah penduduk terbesar di Indonesia.

 

Hal tersebut disampaikan Taufik dalam rangka memeperingat Hari Kesehatan Mental Sedunia yang jatuh pada tanggal 11 Oktober 2024 lalu.

 

“Dengan populasi yang mencapai lebih dari 48 juta jiwa, berbagai tantangan sosial, ekonomi, dan lingkungan mempengaruhi kesejahteraan masyarakat, termasuk kesehatan mental mereka,” kata Taufik Nurrohim dalam keterangnnya beberapa waktu lalu.

 

“Gangguan kesehatan mental, seperti kecemasan, depresi, hingga stres kronis, tidak hanya berdampak pada individu, tetapi juga pada keluarga, komunitas, dan produktivitas ekonomi secara keseluruhan,” sambung dia.

 

Sebagai anggota DPRD Jawa Barat dari Fraksi PKB, dirinya melihat kesehatan mental sebagai salah satu prioritas utama dalam pembangunan manusia seutuhnya.

 

“Dalam konteks pembangunan Jawa Barat, PKB berkomitmen untuk menghadirkan kebijakan dan program yang dapat meningkatkan kesejahteraan mental masyarakat, sehingga terwujud visi Jawa Barat yang Bahagia Lahir dan Batin,” ujar dia.

 

Berdasarkan data Riskesdas 2018, prevalensi gangguan mental emosional di Jawa Barat mencapai 10,5% pada penduduk usia 15 tahun ke atas. Angka ini lebih tinggi dari rata-rata nasional, yang berarti sekitar 1 dari 10 orang di provinsi kita mengalami masalah kesehatan mental. Bahkan, selama pandemi COVID-19, banyak masyarakat Jawa Barat yang melaporkan peningkatan kecemasan dan stres akibat kondisi ekonomi, isolasi sosial, serta ketidakpastian masa depan.

 

“Sebagai wakil rakyat, salah satu tugas saya adalah memastikan bahwa kesehatan mental menjadi bagian integral dari kebijakan publik di Jawa Barat. PKB melalui Fraksi DPRD berkomitmen untuk mendorong pemerintah provinsi dalam memperkuat layanan kesehatan mental, baik melalui alokasi anggaran, peningkatan fasilitas, maupun penyediaan tenaga kesehatan yang memadai,” pungkas dia.***

Redaksi

Exit mobile version