Dugaan Kekerasan Pramuka di SMAN 1 Ciamis, DPRD Jabar Johan : Evaluasi Total Kegiatan Pramuka

Ciamis, beritatandas.id – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Barat (Jabar) Johan J Anwari mendesak Disdik Jabar mengevaluasi total kegiatan Pramuka.

Hal itu menyusul adanya tiga siswa kelas X SMA Negeri 1 Ciamis, Jawa Barat yang mengalami luka lebam di bagian wajah setelah mengikuti kegiatan ekstrakulikuler Pramuka.

Untuk mengetahui secara pasti bagaimana kondisi sebenarnya, Johan melakukan kunjungan ke SMA Negeri 1 Ciamis, Jumat 14 Januari 2022 lalu.

“Meninjau langsung ke pihak sekolah, dan meminta penjelasan kenapa peristiwa itu bisa terjadi,” ujar Johan dalam keterangan resminya.

Peristiwa tersebut sangat memprihatinkan. Karena akan berdampak pada psikolog anak dan bisa mencoreng nama lembaga serta dunia pendidikan di Jawa Barat.

“Kami meminta pihak Disdik Jabar, KCD Disdik Wilayah 13, untuk mengevaluasi total aktivitas kepramukaan di sekolah sebagai kegiatan ekstrakurikuler, sebagai bagian pendidikan pembentukan karakter,” tegas dewan yang merupakan politisi PKB.

Langkahnya, tambah Johan bisa dengan melakukan pengkajian ulang kurikulum kepramukaan untuk siswa di sekolah. Diperjelas siapa yang bertanggungjawab terhadap pembinaan kepramukaan.

“Karena kalau sudah terjadi seperti ini dipastikan tetap saja pihak sekolah yang ketiban bertanggungjawab,” ujarnya.

Bukan hanya itu, Johan yang merupakan Anggota Komisi V DPRD Jabar meminta Disdik Jabar untuk melakukan evaluasi secara menyeluruh terhadap kegiatan kepramukaan di Jabar, bahkan sebelum ada formula yang jelas kegiatan kepramukaan hendaknya diberhentikan terlebih dahulu. Hal ini penting agar kejadian serupa tidak terulang.

“Menimbang beberapa kejadian kepramukaan di sekolah yang berujung bermasalah, maka untukk sementara saya meminta semua kegiatan kepramukaan di sekolah dimoratorium,” pungkasnya.

Sementara itu, Wakasek Kesiswaan SMA Negeri 1 Ciamis, Iim Imansyah mengaku pihak sekolah tidak mengetahui adanya kegiatan tersebut, dan kegiatan itu merupakan inisiatif dari siswa itu sendiri.

“Kami sama sekali tidak mengetahui bahwa anak-anak melaksanakan kegiatan Pramuka,” ucapaya.***

Redaksi

Exit mobile version