beritatandas.id, karawang – Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), angka kemiskinan ekstrem Indonesia mencapai 10,86 juta jiwa, atau sebanyak empat persen dari jumlah penduduk Indonesia.Kabupaten Karawang satu dari lima Kabupaten se Jawa Barat dengan total penduduk berstatus miskin ekstrem sebanyak 4,51 persen atau 106.780 jiwa.
Menanggapi kemiskinan ektrem di Karawang,Kades Duren mengaku prihatin,padahal kabupaten Karawang kota industri dan lumbung padi.Ebeh Halim juga menceritakan akan peristiwa di tahun 80-an ketika Karawang sebagai lumbung pagi tetapi terjadi satu wilayah utara ada masyarakat makan eceng gondok.
“Kami sangat prihatin Karawang lumbung padi kota industri sampai terjadi ekstrem kemiskinan,dulu di tahun 80an ada warga Karawang yang memakan eceng gondok,ini masih teringat di tahun 80-an ketika bupatinya saat itu bapak Tata Suwanta Hadi Saputra”,ucap H.Abdul Halim Sukhaeri,pada Rabu 07/10/2021.
Lebih lanjut ia menyayangkan dengan kejadian tersebut terulang lagi dengan Karawang masuk kota kemiskinan ekstreem,menurutnya terjadi kemiskinan karena ada indikasi beberapa warga tinggal di tanah pengairan.
“Mereka yang mendiami tanah tanah pengairan atau tanah negara bebas,artinya yang disebut dengan ekstrem kemiskinan itu adalah mereka yang tidak memiliki tanah sebagai tempat tinggalnya”,ujarnya.
Ditambahkannya, pemkab Karawang harus memberikan solusi yang tepat,salah satu solusinya dengan membuka lapangan kerja serta memberikan peluang kepada mereka agar bisa melakukan kegiatan kewirausahaan untuk menggenjotan daya ungkit masyarakat dalam berpartisipasi di dunia ekonomi.
“Kami berharap pemerintah daerah dapat menggenjot angka itu dengan berbagai upaya, sehingga angka kemiskinan bisa turun kembali. Salah satunya yaitu pemda harus fokus dalam mengembangkan UMKM di kalangan bawah dan perluas lapangan pekerjaan”,harapnya.
Reporter : Lex/Hendi
Leave a Reply