Fraksi PKB DPRD Subang Sebut Kinerja Perumda TRS untuk Layani Sektor Industri Lambat

Subang, beritatandas.id –  Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Air Minum Tirta Rangga Subang (TRS) dinilai lambat dalam bekerja. Hal itu disampaikan Sekretaris Fraksi PKB DPRD Subang, Ahmad Sahroni.

Menurut Sahroni, Subang memiliki potensi yang sangat bagus untuk mengembangkan usaha di sektor air bersih. Namun dalam perjalanan, kontribusi perusahaan yang dulu dikenal dengan nama PDAM Subang itu, masih minim kontribusi.

Hal itu bisa dilihat dari sumbangan PAD dari Perumda Air Bersih TRS hanya Rp1 Miliar tahun 2021, sedangkan untuk target PAD tahun 2022 sebsar Rp1,7 Miliar.

“Kami pesimis, target PAD di tahun ini bisa tercapai,” ujar Sahroni.

Menurutnya Subang memiliki potensi yang sangat bagus. Karena banyak yang belum tercover, mulai dari perkotaan sampai pedesaan. Belum lagi masih banyaknya komplain yang dilakukan masyarakat atas pelayanan yang dilakukan Perumda Air Minum TRS.

“Kita lihat betapa besarnya potensi yang bisa dikelola oleh PDAM. Mulai dari jalur perkotaan sampai pedesaan, bahkan termasuk Industri,” kata Sahroni, dalam keterangan resminya, Senin 25 Juli 2022.

Dia menyampaikan, yang paling bisa meningkatkan perfom Perumda TRS adalah masuk ke perusahaan-perusahaan yang ada di Subang.

Karena, tambahnya, berdasarkan laporan yang dia terima dari masyarakat, perusahaan-perusahaan industri di Subang sumber air bersihnya bukan dari PDAM.

Padahal, kalau air bersih pabrik-pabrik di Subang dari Perumda TRS, maka pendapatan Perumda TRS akan meningkat, dan secara otomatis PAD di Subang juga akan meningkat.

“Dalam waktu dekat, kami (DPRD Subang) akan melakukan sidak ke Perumda TRS termasuk ke pabrik-pabrik (industri) untuk menemukan apa yang menjadi persoalannya,” ujar Sahroni.

Dia juga menyampaikan, jajaran direksi yang baru jangan hanya berpangku tangan, tapi harus membuat terobosan sehingga Perumda TRS benar-benar bisa diandalkan oleh Pemda untuk menggali potensi PAD.

“Jajaran direksi yang baru harus lari dong. Masa ada potensi besar dibiarkan,” tegasnya. ***

 

Redaksi

Exit mobile version