HAPMI Ajang Pencari Bakat Tingkat Pelajar di Karawang

beritatandas.id, KARAWANG – Di Kabupaten Karawang, Jawa Barat ada ajang pencarian bakat bidang seni bernyanyi dan musik untuk para pelajar. Pop singer antar pelajar SMA dan SMP tersebut digagas oleh Himpunan Artis Penyanyi dan Musisi Indonesia (HPMI) Kabupaten Karawang, Minggu (27/9/2020).

Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Karawang pun menghadiri acara grand final Festival Pop Singer piala bergilir Bupati Karawang. Giat itu digelar di salah satu hotel Jalan Interchange Tol Karawang Barat.

Dalam kesempatan itu, Kepala Disparbud Karawang Yudi Yudiawan diwakilkan oleh Kabid Promosi, Dadan Hendrayana mengatakan, Karawang kaya akan seni budaya. Salah satunya seni suara dan musik. Melalui festival yang digelar HAPMI bisa menggali potensi bibit unggul dalam bidang seni suara dan seni musik.

“Kita harus menggali potensi anak untuk pengembangan diri. Nantinya kita mengetahui bakat anak dan minat anak sesuai bidangnya,” kata Dadan Hendrayana, membacakan sambutan Kadisparbud.

Selain itu, Dadan Hendrayana turut mengucapkan terimakasih kepada HAPMI Karawang yang telah melaksanakan kegiatan festival pop singer tingkat pelajar di tengah wabah Covid -19, namun tetap dengan protokoler kesehatan.

“Sebuah tantangan untuk kita semua. Cara baru agar kesenian tetap berlangsung dengan protokoler kesehatan,” ungkapnya.

Ketua HAPMI Karawang, H. Achmad Djohansyah melalui Sekretarisnya, H. Nandang Hanapi menjelaskan, festival ini salah satu kegiatan merayakan hari jadi Kabupaten Karawang ke-387 tahun. Sebab itu, merebutkan piala bergilir Bupati Karawang. Pendaftaran dibuka dari 27 Agustus sampai 11 September 2020 dengan total peserta 102.

“Karena pandemi Covid-19 maka panitia menyiasatinya peserta mengirimkan video. Nanti dinilai oleh dewan juri yang sudah disiapkan panitia,” kata H. Nandang Hanapi.

Ia mengatakan, dari 102 peserta diseleksi menjadi 45 peserta. Diseleksi lagi oleh juri menjadi 25 peserta. Dan terakhir grand final 12 besar peserta setelah melalukan seleksi beberapa kali.

“Di grand final kita ada tatap muka penyeleksiannya, karena sedikit. Namun tetap patuhi protokoler kesehatan. Cuci tangan, pake hand sanitizer, masker dan cek suhu sebelum masuk ruangan,” jelas H. Nandang Hanapi.

Redaksi

Exit mobile version