Bandung, beritatandas.id – Mahalnya harga Minya di Pasar, Anggot Komisi II DPRD Jawa Barat Asep Suherman meminta pemerintah Jawa Barat tidak lengah.
Sebab tutur Asep, jika pengwasan tidak ketat kenakn harga Minyak goreng ini akan berdampak kepada mahal kebutuhan pokok masyarakat lainya.
“Saya khawatir Jika harga minyak goreng terus naik tanpa pengawasan, akan berdampak pada pengusaha kecil dan industri rumahan,” paparnya, Jumat 18, Februari 2022.
Untuk itu Asep yang merupakan politisi PKB menyarankan agar Pemprov Jabar melalui dinas terkait bisa terus turun ke lapangan untuk memastikan harga bahan pokok tetap stabil, terutama minyak goreng.
Tidak hanya elemen masyarakat juga harus terlibat aktif melakun pengawasan dilapang dan manakala ada oknum yang bermain jangan ragu untuk melapor
“Apalgi kita akan menghadapi Bulan Ramadhan yang jatuh pada bulan April 2022 mendatang, sebab itu ketersediaan minyak goreng dengan harga terjangkau sangat diperlukan,” paparnya Jumat, 18 Februari 2022.
Selanjut Asep menjelaskan bahwa Ketersediaan minyak goreng dan bahan pokok lainnya juga dipengaruhi oleh stok yang berasal dari daerah lain.
Menurut Asep, jika pemerintah bisa melakukan antisipasi sejak dini maka ketika di tempat lain mengalami kenaikan harga dan terjadi kelangkaan, tidak berdampak signifikan di Jabar.
“Jika harga minyak goreng terus naik tanpa pengawasan, kita khawatirkan akan berdampak pada pengusaha kecil dan industri rumahan,” paparnya.
Intervensi pemerintah dalam mengendalikan harga dan ketersediaan kebutuhan pokok dinilai perlu, khususnya pengawasan terhadap dugaan adanya oknum yang melakukan penimbunan.
“Jangan sampai ada pihak yang memanfaatkan situasi ini dengan melakukan penimbunan, sehingga terjadi kelangkaan minyak goreng di pasar.” pungkasnya.***
Redaksi
Leave a Reply