Hj. Sri Rahayu Agustina : Desa Wanakerta Terdampak Proyek Pembangunan Kereta Cepat, Perlu Adanya Kurikulum Berbasis Ekonomi Mikro

KARAWANG, beritatandas.id – Anggota DPRD Jawa Barat, Hj Sri Rahayu Agustina,SH sapa aspirasi masyarakat Kampung Rawanambo, Desa Wanakerta, Kecamatan Telukjambe Barat dalam sidang masa reses 2022-2023, Rabu (15/2/2023).

Hj. Sri Rahayu Agustina SH Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat Dari Fraksi Partai Golkar

Politisi asal Partai Golongan Karya (Golkar) itu dalam kunjungannya menekankan, Desa Wanakerta salah satu desa yang terdampak proyek pembangunan nasional KCIC Kereta Cepat Indonesia China perlu adanya kurikulum muatan lokal dan penggalakan ekonomi berbasis mikro.

Baginya, warga Desa Wanakerta harus terserap bursa penyerapan kerja. Ia berkali-kali menekankan kepada Pemerintah Provinsi Jawa Barat melalui Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat untuk memberikan pembelajaran yang berbasis kebutuhan lingkungan. Dengan Desa Wanakerta yang hari demi hari bakal menjadi desa yang dikelilingi modernitas.

“Saya sudah menekankan dan memberikan masukan kepada dinas pendidikan Provinsi Jawa barat. Bagaimana hari ini masyarakat, yang khususnya ada proyek strategis nasional termasuk Kabupaten Karawang. Yang ada di Jawa Barat mereka harus ada kurikulum pembelajaran muatan lokal SMA-SMK.” kata wanita yang lekat dengan sapaan Emak Sri.

Adapun yang Sri tekankan, pemerintah harus mampu menyerap pembelajaran yang menjadi permintaan dunia industri. Salah satunya kemampuan bertutur kata bahasa asing, baik bahasa Inggris-Jepang-Korea yang perlu ditingkatkan.

“Seperti ada perhotelan. Berarti yang dibidiknya bagaimana kemampuan bahasa Inggris harus bisa ekstrakurikuler yang diminati. Yang dibutuhkan oleh perusahaan industri yang ada disekitaran kereta cepat ini,” kata Sri.

Masih kata Sri, dengan begitu, perlahan-lahan permasalahan penyerapan kerja mampu terjawab. “Ibu-ibu banyak yang mengatakan anaknya masi menganggur. Nah ini juga bagaimana memecahkan permasalahan yang hari ini dihadapi Pemerintah Daerah Karawang dan Provinsi,” kata Sri.

Penggalakan ekonomi yang dimaksud Sri, dengan menjadi alur alternatif penyerapan tenaga kerja. Pemerintah baik daerah dan provinsi harus memberdayakan ekonomi Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) upaya masyarakat tidak menjadi penonton saja dalam memenuhi kebutuhan ekonomi.

“Dengan hari ini Kabupaten Karawang menjadi kota industri, kurang lebih seribu tujuh ratus perusahaan yang ada. Wanakerta salah satu desa yang dilalui proyek nasional, tentunya kereta cepat. Kami menginginkan ada kerja desa dari pemerintah desa, pemkab, dan provinsi bagaimana pemberdayaan masyarakat di sekitar sini. Harus ada UMKM bagaimana pun masyarakat tidak menjadi penonton di negerinya sendiri,” kata Sri.

Sri pun mengatakan, penguatan UMKM bisa dibantu melalui peralatan usaha dan keuangan yang bekerja sama melalui bank milik BUMD.

“UMKM harus digalakkan, misalnya bantuan kelompok usaha. Semisal peralatan usaha. Kalau masalah bantuan keuangannya kita pemerintah dapat bekerjasama dengan BJB, BRI dengan KUR atau yang lainnya. Jadi CSR itu dapat dimanfaatkan,” kata Sri.

Selain itu, kedatangan Sri disambut masyarakat Desa Wanakerta. Masyarakat meminta aspirasinya untuk rehabilitasi sarana ibadah mushola yang diprioritaskan kenyamanan dalam beribadah dan menjadi pusat pembelajaran rohaniah

“Untuk direhab mushola. InsyaAllah kami memperjuangkan rehab di anggaran 2023 mendatang. Bisa membantu kemaslahatan umat dan bertolabul ilmi bapak-ibu disini,” Pungkasnya

( Lx )

Exit mobile version