Kapolres Menggandeng Mulyana Pengajar SLB Karawang Sebagai Penerjemaah Dalam Giat Polres

beritatandas.id, Karawang – Menjadi penerjemah bahasa isyarat atau dikenal interpreter dilakoni oleh Mulyana,sudah hampir sering mengisi , dia mulai tampil di media massa dan membantu menerjemahkan Bahasa isyarat untuk para tuna rungu.

 

Pemandangan berbeda terlihat saat merilis kasus pembunuhhan berencana di Polres Karawang Kamis pagi,pria berkemeja coklat abu abu terlihat sibuk menggerakkan kedua tangannya dan menerjemahkan apa yang dikatakan oleh Kapolres Karawang AKBP Aldi subartono melalui gerakan tangan.

 

Gerakan itu memiliki arti yaitu merupakan bagian dari gerakan bahasa isyarat yang dilakukan oleh saat itu dia berada di antara anggota kepolisian yang menyampaikan keterangan rilis di situ dia menerjemahkan satu persatu kata lewat gerakan-gerakan.

 

 

“Ketika ada model pemberitaan di televisi dia paham kemana arah transleter di televisi mengantarkan berita,

 

“Propesi ini saya lakoni untuk membantu menerjemahkan bagi tuna rungu,karena secara visual dia (tuna rungu) hanya bisa melihat saja tidak mendengar tetapi ketika dia melihat isyarat dia bisa paham dan tahu,”kata Mulyana saat diwawancara awak media di Mapolres Karawang,Sabtu (06/11/2021).

 

Mulyana yang nama lengkapnnya Mulyana Ishak Afandi (46),ia seorang pengajar di SLB Karawang ini mengisi di polres saat ada kebijakan dari Kapolri. Sebelum jadi enterpreter di Karawang ia mengisi di Purwakarta.

 

“Ketika ada kebijakan dari bapak Kapolri,bahwa setiap pers konperence Polri  itu harus dibarengi dengan pengantar bahasa isyarat,”tuturnya.

 

Keterampilan Mulyana berbahasa isyarat itu karena ia adalah sebagai guru di Sekolah Luar Biasa(SLB) di SLB N Karawang.

 

“Saya guru SLB yang mengajar anak tunarungu di SLB negeri Karawang,

jadi profesi ini rutin setiap saya ngajar lalu bicara  bahasa isyarat dan bahasa bibir,”katanya.

 

Mulyana yang mengajar selama 21 tahun di sekolah luar biasa,ia mengaku sudah berpengalaman.Setelah mengajar di purwakarta Ia di mutasi ke karawang  pada tahun 2017- sampai sekarang.

 

Selama ia mengajar di SLB ia menikmati dan syukuri,dibarengi dengan hati,profesional,indah  nyaman juga.

 

“Apalagi kalau diberi tunjangan lebih dari pemerintah itu lebih bahagia bahagia”,ucap Mulyana Sembari tersenyum.

 

 

Mulyana berpesan untuk menghargai dan menyayangi mereka punya hak untuk  berkembang dan berbakti bagi bangsa.

 

“Jadi terimalah mereka dengan kasih sayang dengan ketulusan,justru dengan menyayangi mereka kita jadi tahu dan tahu apa nambah ilmu,”katanya

 

Mulyana meminta untuk tidak menjauhi dan menyakiti,karena menurutnya dengan menyayangi mereka pahala menjadi lebih besar dan lebih mengerti.

 

“Kita harus bersyukur dibanding mereka,mereka hidup dalam kecacatan”,ujarnya

 

jadi anak selain basa isyarat juga bisa melihat bahasa bibir biar anak jadi paham, selanjutnya anak diajak juga isyarat-isyarat jadi supaya cepat dalam pemahamannya.

Reporter : Lex/Roh

Exit mobile version