KH Jhon Dien Merasa Prihatin Atas Teror Bom di Gereja Makasar

beritatandas.id, PURWAKARTA – Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Purwakarta, KH Jhon Dien mengaku prihatin atas teror bom yang terjadi di depan Gereja Katedral Makassar, beberapa waktu lalu.

Baginya, peristiwa ini mencederai perasaan seluruh umat beragama dan kepercayaan yang ada di Indonesia khususnya Kabupaten Purwakarta.

KH Jhon Dien berharap masyarakat di Kabupaten Purwakarta tidak terpengaruh, dan bisa saling menjaga toleransi serta kerukunan beragama yang sudah terjalin baik selama ini. Terlebih dalam minggu ini adalah Pekan Suci bagi Umat Kristen dan Katolik yang akan merayakan hari raya Paskah.

“Bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar merupakan teror yang sama sekali tidak beradab. Sesungguhnya ini tidak saja melukai umat Katolik. Tetapi juga mencederai perasaan semua umat beragama dan berkepercayaan terhadap Tuhan YME. Tidak bisa dibenarkan bagi semua umat dan kepercayaan,” tutur kyai yang menjabat juga sebagai Ketua MUI Kabupaten Purwakarta, saat dihubungi melalui telepon selulernya, pada Sabtu (2/4/2021).

Pihaknya sungguh mengecam peristiwa yang terjadi di Gereja Katedral Makassar. Menurutnya, siapapun punya hak untuk merasakan kegembiraan detik-detik jelang perayaan hari raya, termasuk umat Nasrani.

“Kami yakinkan semua pihak ini harus dihormati, silahkan jalankan paskah dengan tenang, kami dari lintas agama akan support. Yang terpenting kita jaga toleransi antar umat beragama yang sudah terjalin baik di Kabupaten Purwakarta ini, sehingga tercipta rasa aman, nyaman dan damai,” ucap Kyai karismatik itu.

Menurutnya, Semua umat beragama harus saling menghormati. Harus menjadi perekat satu dengan yang lain. Selama ini kerukunan antar umat beragama di Kabupaten Purwakarta selalu terjaga dengan baik.

“Saya berharap seluruh umat bergama terutama Islam dan non-Muslim di kabupaten Purwakarta agar tetap menjaga kerukunan supaya situasi masyarakat tetap aman dan tentram. Mari kita jaga sikap toleransi antar umat beragama, karena Purwakarta merupakan daerah tentaram dan damai,” pesan KH Jhon Dien.

Sementara itu, di masa pandemi kali ini, Kh Jhon Dien mengimbau perayaan Paskah dilakukan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan dan disiplin 5M.

Ia menjabarkan, 5M tersebut yakni, memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan mengurangi mobilitas.

“Disiplin dalam prokes dan 5M adalah bagian dari pengorbanan untuk bersama-sama menjaga diri, keluarga, dan masyarakat agar tidak tertular Covid-19. Mari doakan bersama, agar pandemi Covid-19 ini bisa segera teratasi sehingga umat bisa kembali dalam kehidupan normalnya,” pungkasnya.

 

Reporter : GN 

Exit mobile version