Khawatir Tsunami, Warga Pantura Subang Diminta Ngungsi

beritatandas.id, SUBANG – Tidak ada tsunami di pantai utara Kabupaten Subang Jawa Barat, tepatnya di Desa Mayangan, Kecamatan Legonkulon. Pasalnya Rabu (20/5/202) banyak video beredar dengan caption “tsunami”.

NGUNGSI : Warga Mayangan berhamburan untuk mengungsi karena takut tsunami.

Klarifikasi itu disampaikan oleh Hidayat, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Subang di pantai Mayangan, Kecamatn Legonkulon, Kabupaten Subang Jawa Barat didampingi muspika Kecamatan Legonkulon.

Dia menyampaikan perkembangan yang menjadi isu di media sosial soal tsunami, bahwa hal tersebut tidak benar adanya. Hal itu disampaikan untuk meyakinkan kepada masyarakat Mayangan termasuk masyarakat pantura Subang.

“Terkait dengan adanya luapan abrasi di sekitar Desa Mayangan, bahwa sekarang keadaannya surut,” ujar Hidayat, Rabu malam.

Meski demikian, dia meminta kepada warga yang sudah mengungsi 4 sampai 5 kilometer dari pantai Mayangan untuk tetap berada di pengungsiannya. Karena dia mengaku tidak mengetahui bagaimana gejala alam ke depan.

“Warga agar tetap mengungsi untuk mengantisipasi. Karena semua kita juga belum bisa memprediksi, fenomena alam seperti apa yang baru terjadi,” ujarnya.

Tak lupa dia menyampaikan, saat warga mengungsi, rumah-rumah warga diminta untuk dijaga oleh pihak keamanan. Agar tidak ada hal-hal yang tidak diinginkan saat rumah ditinggal pemiliknya.

“Kami minta pemdes jaga keamanan rumah warga,” tambahnya.

Sementara Pjs kepala Desa Mayangan Wiharta menyampaikan, rob datang secara tiba-tiba sekitar 30 sentimeter di atas jalan, sehingga warga panik dan berlarian untuk menjauh dari pantai.

“Kejadiannya (rob) pukul 19.00 WIB dan pukul 20.00 WIB air sudah surut kembali,” jelasnya.

KONPERS : BPBD Kabupaten Subang dengan Muspika Legonkulon memberikan penjelasan soal kondisi pantai Mayangan.

Reporter : Cicai

Exit mobile version