tandas, id, BANDUNG – Bahas penanganan dan kebijakan dampak ekonomi Covid-19 Komisi II DPRD Provinsi Jawa Barat Gelar fokus group diskusi (FGD) melalui video zomm meeting, bersama mitra kerja dan pelaku usaha dari Kadin,HIPMI,API dan APINDO Jawa Barat. pada Jumat (17/4).
Dalam FGD tersebut di ulas berbagai sektor ekonomi yang terdampak akibat mewabahnya virus Corona, yang disampikan langsung oleh para kepala Dinas, mulai dari Dinas Budaya dan Pariwisata, Dinas perikanan dan kelautan, Dinas Perdagangan dan Perindustrian, Wilayah Kelautan Daerah, Konservasi Alam, Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian Tanaman Pangan Dinas Peternakan, Dinas Perkebunan dan Kehutanan, dan Dinas Koperasi dan usaha kecil menengah.
Ketua Komisi II DPRD Provinsi Jawa Barat, Rahmat Hidayat Djati mengungkapkan bahwa kegiatan ini dilaksanakan untuk menginfentarisir dan melakukan langkah-langkah nyata berkenan dengan dampak ekonomi akibat Covid-19.
Seperti sektor perhotelan dan Destinasi Wisata banyak yang terpaksa ditutup. Berdasarkan data dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat, ada sekitar 1.200 hotel yang harus tutup.
“Akibatnya sekitar 33 ribu Tenga kerja pariwisata terpaksa harus dirumahkan,” ungkapnya.
Begitupun dengan setkor lainya mengalami penurun permintaan seperti holtikultura, perikanan, peternakan, pertanian, mesikpun pasokan pangan di Jawa barat hingga saat ini tidak ada Maslah hanya ada keterlemabantan pasar.
Selanjutnya tutur Rahmat menangani dampak ekonomi tersebut, akselerasi ini menjadi sangat penting selain soal penaganan emergency kesehatan namun juga harus ada juga penangan emergency ekonomi.
“kami sangat apresiatif atas emergency kesehatan pemrov Jabar,namun harus ada juga yang fokus untuk penangan emergency ekonomi, dalam rangka penguatan pasar domestik,refokusing dan realokasi”.paparnya
Dengan demikian Program Gugus tugas harus mampu mengerakan sektor ekonomi, “bagus tadi masukan ada gugus tugas yang khusus menangani dampak ekonomi, karena dampak ekonomi ini harus segara di antisipasi.” Pungkasnya.
Leave a Reply