Komplotan Begal Beraksi Dijalan Raya Cikampek-Tirtamulya, 8 Orang Nyaris Jadi Korban

beritatandas.id, KARAWANG – Dini hari, delapan orang muda mudi usia pelajar dalam perjalanan pulang menggunakan sepeda motor, menjadi sasaran komplotan begal bersenjata samurai dan clurit. Komplotan begal beraksi di Jalan Cikampek – Tirtamulya, tepatnya di Desa Karang Jaya, Kecamatan Cikampek Kabupaten Karawang, pada Selasa (12/5/2020) dini hari ± pukul 2;30 wib.

Menurut informasi yang berhasil dihimpun beritatandas.id, kejadian tersebut yaitu saat korban dalam perjalanan pulang menggunakan dua motor beriringan, masing-masing motor berboncengan empat orang, tanpa disadari dalam perjalanan mereka sedang di buntuti oleh tiga kendaraan sepeda motor pelaku begal, semuanya berboncengan dua orang.

Lokasi kejadian di kenal dengan nama Gardu Listrik, tempat yang tidak asing sering terjadi tindak kejahatan, karena sepi dan jauh dari pemukiman, juga gelap tanpa penerangan lampu jalan.

Dilokasi Gardu Listriklah, ke tiga  pengendara sepeda motor yang diduga begal melancarkan aksinya dengan menendang salah satu sepedah motor korban, akibat tendangan tersebut motor korban langsung terjatuh dan terperosok.

Namun aksi komplotan begal tersebut tidak berhasil karena keburu dipergoki warga yang melintasi jalan tersebut.

“Menurut keterangan korban, mereka  pulang acara kopdar, dalam perjalanan pulang setelah melewati jembatan proyek di buntuti dan di hadang di sekitar dapur listrik, dan dari salah satu pelaku mengacungkan senjata tajam sejenis samurai, sambil nendang sepeda motor korban hingga terjatuh, secara kebetulan ada mobil lewat sehingga para pelaku melarikan diri,”  ujar Egi Maulana salah seorang warga yang mengetahui kejadian tesebut.

8 orang usia pelajar pulang larut malam nyaris jadi korban aksi komplotan begal

Egi menambahkan, “Delapan orang korban ini masih pelajar, 2 perempuan dan 6 laki-laki,  saya minta kepada orang tua agar lebih mengawasi anak-anaknya jangan di biarkan bebas seperti ini, selain karena ancaman kejahatan juga ancaman wabah Covid-19, justru di liburkan sekolah itu agar selalu tinggal di rumah tidak melakukan aktivitas berkumpul, ini malah keluyuran sampai menjelang pagi,” tandasnya.

 

 

 

Redaksi

Exit mobile version