Masyarakat di Harapkan Memiliki Pengetahuan SAR Sehingga Dapat Membantu Orang Lain dan Diri Sendiri

beritatandas.id, BANDUNG – Direktorat Samapta Polda Jabar yang diwakili oleh Kasie Pammat Subdit Gasum Dit Samapta Polda Jabar melalui media elektronik telah melaksanakan Acara “HALO POLISI” On Air Kontak Telepon dengan Penyiar salah satu radio di Bandung dengan thema “SAR TERBATAS POLRI’, Kamis (1/4/2021).

Adapun pelaksana yang terlibat yaitu Kompol Nana Sumarna, SH Kasie Pammat Subdit Gasum Dit Samapta Polda Jabar serta pemandu Acara Yani Sosiani.

Kasie Pammat Subdit Gasum Dit Samapta Polda Jabar mengatakan bahwa
sejarah Operasi Organisasi SAR ada sejak manusia memerlukan bantuan pihak lain untuk menuntukan dirinya yang sedang ditimpa musibah di tempat yang terisolir guna menyelamatkannya.

Organisasi SAR ada secara formal sejak tahun 1970 di Amerika Serikat , dengan sebutan US Coast Guard. Organisasi ini merupakan usaha penyelamatan perenang-perenang yang terbawa arus di pantai atau perahu-perahu nelayan yang diserang gelombang atau badai.

Di Belanda pada tahun 1940 berdiri organisasi SAR yang di beri nama AMATIR. Sesuai dengan namanya organisasi ini di susun apabila terjadi suatu musibah.

Di Indonesia tahun 1950 dibentuk organisasi SAR yang diberi nama WING CATALINA, yang merupakan bagian dari AURI yang meloncat meninggalkan pesawatnya karena kerusakan mesin maupun yang mengalami musibah.

Pemerintah dengan membentuk BASARI ( Badan SAR Indonesia ) dengan Keppres No. 11 tahun 1972, keppres No. 28 tahun 1979 tentang anggota BASARI termasuk anggota Bakornas PBA.

Search And Resceu (SAR) adalah pengerahan dan koordinasi antara personel yang kapabel (old round) dengan fasilitas yang memadai untuk melakukan pencarian dalam rangka penyelamatan jiwa manusia dan harta benda sedang diduga atau diduga akan mendapatkan musibah di daerah terisolir.

Operasi SAR adalah kegiatan merencanakan, penyusunan, pengerahan dan pengendalian unsur-unsur SAR dalam rangka pelaksanaan pencarian dan penyelamatan jiwa manusia yang mengalami musibah

Dalam pelaksanaan kegaiatan SAR dilaksanakan secara terpadu dan tidak sendiri-sendiri, ada garis komandanya , setiap personil harus berbuat apa dan bertanggung jawab sama siapa. Setiap personil SAR ada tugas dan perananan masing. Dan tugas tersebut harus bisa dipertanggungjawabkan.

Disampaikan oleh Kompol Nana Sumarna bahwa
LAST merupakan singkatan dari Locate, access, stabilize, Transport), dengan penjelasan LOCATE menentukan lokasi korban, dimana pada kegiatan terebut mengumpulkan informasi yang terkait dengan musibah/ insiden serta menentukan perencanaan atau menyusun strategi untuk pertolongan

ACCES adalah usaha untuk mencapai korban Dropping dari udara, Rappeling, Ascending, jalan, kapal
perahu Karet dan lain – lain.

Dalam pelaksanaannya selaku petugas SAR, harus ada persyaratan yang dimiliki, sehingga petugas menjadi professional, mengerti akan tugas, syarat yang harus dipunyai yaitu
memiliki dedikasi yang tinggi terhadap prikemanusiaan, memiliki fisik dan mental baik, memiliki moral dan disiplin tinggi, memiliki intelegensi yang cukup serta memiliki keterampilan scuba, mountaineering, survival ,
PPPK, Peta Kompas, komunikasi serta
pemadam Kebakaran.

Dengan kegiatan sosialisasi ini , diharapkan setiap warga memiliki pengetahuan tentang SAR, sehingga pada saat terjadi bencana mampu menolong untuk diri sendiri dan membantu orang lain. Setiap ada musibah bencana, warga masyarakat menjadi peka dan respon serta tanggap selalu untuk menolong sesama.

 

Redaksi

Exit mobile version