beritatandas.id, Polres Karawang Polda Jabar – Hasil monitoring Polsek Telukjambe Barat (Jambar) Polres Karawang Polda Jabar di kampung Kampek dan Pangasinan desa Karangligar kecamatan Telukjambe Barat (Jambar) yang terendam banjir, ketinggian air antara 05 cm sampai 80 cm.
Saat melakukan monitoring, Plt Kapolsek Jambar Ipda Alfansuri bersama jajaran polres Karawang menyalurkan bantuan sembako kepada warga terdampak banjir. Bantuan sembako di terima langsung oleh kepala desa Karangligar, Minggu (07/04/’23) pada pukul 10.34 Wib.
Banjir yang merendam perkampungan warga Pangasinan dan Kampek Desa Karangligar, terjadi mulai hari Kamis siang lalu akibat meluapnya sungai Citarum dan sungai Cibe’et, karena curah hujan tinggi. Warga yang terdampak, sudah mengungsi ke sanak saudara atau kerabat terdekat kata Plt Kapolsek Jambar Ipda Alfansuri, saat di temui awak media, Minggu (07/04/’23) siang.
Pada siang ini, lanjutnya kami bersama jajaran Polres Karawang menyalurkan bantuan sembako, untuk bisa mengurangi beban warga yang terdampak banjir. Dan saat ini sebagian anggota kami melakukan monitoring dan pengecekan warga terdampak di Kampung Pangasinan dan Kampek, terangnya.
Alfansuri menjelaskan, hasil monitoring dan pengecekan personil anggota kami terhadap warga terdampak di dusun Pangasinan, RT 01 RW 01 ada 25 rumah dengan 30 KK 90 jiwa ada diantaranya 6 balita. Dengan ketinggian air saat ini masih 40 cm.
Dusun Pangasinan RT.02 RW.01 ada 55 rumah dengan 73 KK, 219 jiwa termasuk 7 balita.Fasilitas umum yang terendam diantaranya bangunan Paud dan Masjid dengan ketinggian air mencapai 60 cm.
Sementara di RT.03 RW.01 ada 84 rumah 105 KK dengan jumlah jiwa 315 termasuk 25 balita. Adapun fasilitas umum yang terendam banjir 1 bangunan Mushola dengan ketinggian air mencapai 80 cm
Dan di RT.03 RW 01 ada 15 rumah 20 KK dengan jumlah jiwa sebanyak 60 termasuk 22 balita. Ketinggian air mencapai 30 cm.
Sedangkan di dusun Kampek RT 05 RW 02 yang terdampak ada 51 rumah dengan 68 KK ada 193 jiwa termasuk 19 balita dan 9 lansia. Fasilitas umum yang terendam 1 bangunan Mushola dengan ketinggian air mencapai 100 cm jelasnya.
Untuk di ketahui, dalam setiap musim hujan di dusun Pangasinan dan dusun Kampek selalu terendam banjir akibat luapan sungai Citarum dan sungai Cibe’et. Ditambah drainase yang tidak berfungsi maksimal karena kondisi wilayah perkampungan yan rendah, pungkas Alfasuri.
Leave a Reply