Sarekat Demokrasi Indonesia Gelar Diskusi Publik Dengan Tema ” Kepemimpinan Karawang Paska dr. Cellica Nurrachadiana”

Karawang, beritatandas.id – Pengurus organisasi Sarekat Demokrasi Indonesia Daerah Kabupaten Karawang menggelar diskusi publik dengan mengusung tema “Kepemimpinan Karawang Paska dr. Cellica Nurrachadiana”, Minggu (12/11/23).

Organisasi yang selalu kritis terhadap kebijakan Pemerintah Daerah Kabupaten Karawang tersebut menggelar diskusi publik dalam rangka mengetahui keinginan masyarakat Karawang dalam menentukan pemimpin berikutnya.

Hadir sebagai narasumber dalam diskusi tersebut, Muhammad Reza, Ketua PD SDI Kabupaten Karawang,Miftah Farid, mantan Ketua KPUD Karawang, Salsabila Syaira, Akademisi Politik dan Komunikasi, Ravindra, Aktivis Pergerakan.

Disampaikan, Miftah Farid, siapapun pemimpin Kabupaten Karawang ke depan akan menghadapi tantangan-tantangan berat untuk membangun Kabupaten Karawang dengan berbagai macam permasalahannya.

Saat ini H Aep Syaepulloh sedang menjabat sebagai Plt Bupati menggantikan Cellica, namun saya sangat yakin, H Aep akan mampun meneruskan program-program dan kebijakan-kebijakan positif yang belum diselesaikan oleh Cellica.

Selain itu, karena saat ini kita sedang memasuki tahun politik, saya harap anak-anak muda milenial Kabupaten Karawang dapat berperan aktif dalam menyalurkan hak pilihnya demi Karawang yang lebih baik, ucapnya.

Sementara saat ditanya terkait nilai kepemimpinan Cellica, Miftah mengatakan, bahwa hal tersebut sifatnya subjektif, namun kita harus akui bahwa selama kepemimpinan Cellica, Karawang ini hampir tidak ada terjerat kasus hukum, itu harus kita akui dan apresiasi, untuk nilai 1 s/d 10, Miftah menilai kepemimpinan Cellica pantas diganjar dengan nilai 8.

Sementara itu, M Reza, Ketua SDI Karawang menyampaikan, dalam masa kepemimpinan Cellica ada hal positif dan juga negatifnya, karena setiap pemimpin pasti ada kurang dan lebihnya.

Namun dalam hal kedekatan dengan masyarakat, kita harus akui bahwa Cellica sangat dekat dengan masyarakatnya, selain itu menurut saya Cellica itu sangat kharismatik, dan selama kurang lebih 10 tahun memimpin Karawang, hampir setiap tahun Karawang mendapatkan predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP, red) dari BPK RI.

Selain itu, saya melihat selepas kepemimpinan Cellica ini yang ramai diperbincangkan sebagai penggantinya adalah orang itu-itu juga, alias tidak ada calon yang benar-benar pres, apalagi dari kalangan anak muda, jelasnya.

Sedangkan Ravindra selaku Aktivis Pergerakan mengatakan, minimnya keterlibatan anak muda di kancah politik sangat mempengaruhi iklim politik di Kabupaten Karawang, sehingga calon pengganti Cellica ke depan orangnya itu-itu saja, tidak ada tokoh yang benar-benar baru, apalagi dikalangan anak muda.

“Coba kita lihat apakah ada anak muda yang memimpin atau menjadi pengurus inti di Partai Politik Karawang, hampir tidak ada, padahal masalah pengangguran adalah masalah yang sampai saat ini masih menjadi pr di Karawang yang belum bisa diselesaikan oleh Cellica”, pungkasnya.

Terakhir, sebagai narasumber, Salsabila Syaira, Akademisi Politik dan Komunikasi menyampaikan, hingga saat ini belum ada yang bisa mengalahkan Cellica dalam hal popularitas, tidak bisa dipungkiri, Cellica iti sangat dekat dengan masyarakat, sehingga saat kepemimpinannya berakhir banyak masyarakat yang merasa kehilangan sosok Cellica.

Hal itulah yang saya rasa berat bagi para calon pemimpin Karawang, jika hanya memakai cara-cara lama, seperti mengumbar janji politik, menjelek-jelekkan calon lain, cara-cara itu saya rasa sudah tidak akan mengena untuk masyarakat Karawang, apalagi mengalahkan popularitas Cellica.

Cellica memang tidak sempurna, namun untuk saat ini saya melihat belum ada tokoh yang mampu mengalahkan Cellica, kecuali anak-anak muda Karawang mau lebih kritis lagi, buat forum diskusi untuk menentukan tokoh yang cocok untuk memimpin Karawang yang lebih baik.

Harus kita akui, dalam memimpin Karawang, Cellica sudah berhasil, terbukti dengan banyaknya penghargaan yang diterima serta selama kepemimpinan Cellica tidak pernah terjerat kasus hukum.

“Ayo saatnya anak muda kritis dan berperan aktif dalam politik di Karawang, ciptakan tokoh yang benar-benar pantas untuk menggantikan Cellica dan lebih baik dari Cellica”, tegasnya.

Menurut data yang dapat diakses di link Pemkab Karawang capaian selama kepemimpinan Cellica sebagai berikut ;

1). Ekonomi Karawang lebih tinggi di atas rata-rata nasional yakni 6,33 persen, dan penanganan stunting, kemiskinan ekstrim sesuai dengan target yakni untuk stunting turun diangka 14 persen tahun 2022.

2). Cellica juga berhasil membangun 50 Puskesmas, Beasiswa Karawang Cerdas naik hingga 20 miliar demi mewujudkan wajib belajar 12 tahun, untuk infrastruktur jalan telah mencapai 85 persen hingga tingkat pedesaan sebagaimana tanggungjawab Pemda.

3). Sementara untuk investasi di Karawang dari tahun 2015 sampai tahun 2022 cenderung menunjukan tren positif, pada tahun 2015 tercatat investasi 25,45 Triliun, kemudian mengalami penurunan karena dampak pandemi covid-19 pada tahun 2020, dan kembali naik pada tahun 2021, yaitu sebesar 26.63 Triliun dan tahun 2022 37.19 Triliun.

4). Untuk Indeks Pembangunan Manusia di Kabupaten Karawang pada tahun 2015, tercatat di angka 67.66 seiring dengan dijalankannya program-program unggulan pemerintah Kabupaten Karawang, IPM Kab Karawang cenderung menunjukan tren positif setiap tahunnya, sampai tahun 2022, IPM Kab Karawang naik menjadi 71.74.

Adapun harapan dari diskusi publik ini adalah agar para pemuda/i Kabupaten Karawang dapat mencari calon bupati selanjutnya yang bisa membawa Karawang melebihi pencapaian-pencapaian tersebut.

Lex

Exit mobile version