beritatandas.id, BANDUNG – Penyelenggaraan pembangunan di Kabupaten Indramayu dinilai monoton, Anggota DPRD Jawa Barat Sidkon Djampi berharap ke depan, kepemimpin di Kota Mangga dipimpin dari kalangan santri yang mumpuni dan punya misi besar untuk Indramayu Maju.
Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat Sidkon Djampi mengungkapkan dalam beberapa dekade terakhir kepemimpin rezim di Kabupaten Indramayu dinilainya belum ada perubahan signifikan.
“Tidak ada perubahan signifikan, coba apa ? hampir tak ada. Jalan desa pada bagus, itu karena adanya dana desa yang bersumber dari pemerintah pusat, dari APBN. Semuanya bukan karena pemeritahan Indramayu,” ujar Sidkon yang berasal dari dapil Kabupaten Indramayu dan Cirebon.
Bahkan yang mengagetkan kata Sidkon, terakhir pemimpin Indramayu terlibat kasus hukum. Dengan demikian, pertama saat ini masyarakat Indramayu jangan mau di bohongi lagi. Semua harus menjadi pelajaran. Harus diambil hikmahnya. Kedua, masyarakat Indramayu, termasuk seluruh stakeholder, harus terlibat dalam pembangunan dan mengawasi langsung pemerintahan. Jangan sampai terulang kembali persoalan hukum yang terjadi di pemerintahan Indramayu. Termasuk kesulitan akses jalan dari satu desa ke desa yang lain.
“Untuknya kami berharap, Indramayu harus berganti rezim, kepemimpin ke depan harus ada terobosan, seperti harus dipimpinan kalangan santri yang punya visi misi membangun Indramyau Maju. Indramayu harus mampu memasuki era digital 4.0,” paparnya.
Apalagi, tambah Sidkon, yang juga ketua Fraksi PKB DPRD Provinsi Jawa Barat, Kabupaten Indramayu memiliki sumber daya alam yang berlimpah, baik itu pertanian, kelautan dan bahkan pasokan minyak terbesar, salah satunya dari Indramayu.
“Intinya sekali lagi Indramayu harus ganti rezim yang menjalankan pemerintahan. Kita harus siap secara fisik maupun mental, menyongsong pemimpin punya grand desain untuk membangun Indramayu. Punya gagasan besar dan pandangan ke depan untuk membangun Indramayu Maju. Potensi yang besar di Indramayu harus ditopang oleh visi misi yang besar juga. Indramayu butuh pemimpin yang berakhlakul karimah, dan visioner,” pungkasnya.
Redaksi