beritatandas.id, Bandung– Terungkapnya kasus pungutan liar atau pungli pemakaman jenazah di TPU khusus Covid-19 Cikadut Kota Bandung menuai sorotan publik.
Anggota DPRD Jabar Asep Samsyudin angkat Bicara mengenai kasus pungli di TPU khusus Covid-19 Cikadut ini.
Menurut Asep fenomena pungli di TPU Cikadut ini merupakan tanda minimnya perhatian Wali Kota Bandung Oded M Danial terhadap petugas pemakaman jenazah Covid-19 di TPU Cikadut.
“Kasus pungli ini menandakan Wali Kota Bandung tidak memperhatian petugas pemakaman jenazah Covid-19. Mereka telah berjuang habis-habisan selama pandemi ini terrlebih dalam kondisi lonjakan kematian yang tinggi dalam beberapa waktu terakhir,” katanya dalam keterangannya.
Menurutnya mengungkapkan banyaknya jenazah Covid-19 yang harus di makamkan di TPU Cikadut ini membuat petugas dilapangan kewalahan.
Karenanya mereka dibantu oleh warga sekitar untuk membantu proses pemakaman ini, warga yang ikut membantu ini tidak diberikan bayaran oleh pemerintah seperti petugas Pegawai Harian Lepas (PHL).
“Apalagi dalam sehari mereka bahkan harus memakamkan 50 sampai 60 jenazah tentu petugas kewalahan, karena itu mereka dibantu warga,” ungkapnya.
“Sedangkan warga sekitar yang ikut membantu ini tidak diberikan upah sama sekali oleh pemerintah,” sambung Asep.
Asep mengungkapkan semestinya kasus pungli oleh petugas pemakaman jenazah Covid-19 di TPU Cikadut tidak akan terjadi jika Pemkot Bandung tahu kondisi dilapangan seperti apa.
“Jadi secara tidak langsung ada proses pembiaran dari Pemkot Bandung, padahal jika mereka tahu kondisi di lapangan hal semacam pungli tentu tidak akan terjadi,” katanya.
Atas hal ini, Asep meminta Pemkot Kota Bandung dibawah kepemimpinan Wali Kota Oded M Danial lebih serius lagi dalam menangani pandemi Covid-19.
“Utamanya dalam kasus ini kami meminta agar fokus perhatikan nasib petugas pemakaman jenazah Covid-19 di TPU Cikadut,” katanya.
Selain itu pihaknya juga meminta Pemkot Bandung untuk lebih kerja keras lagi dalam membendung kasus Covid-19 di Kota Bandung yang terbilang masih sangat tinggi.
“Kita harapkan kerja keras ekstra dari Pemerintah Kota Bandung sehinga Bandung keluar daerah resiko tinggi penularan Covid-19 atau zona merah saat ini,” pungkasnya.
Redaksi
Leave a Reply