Sosialisi Pengganti UN, SDN I Pancawati Gelar IHT

beritatandas.id, KARAWANG – Meski di tengah situasi pandemi Covid-19, tak berarti menyurutkan semangat peningkatan mutu belajar SDN I Pancawati.

Seperti baru-baru ini, sekolah yang beralamat di Kecamatan Klari, Karawang tersebut menggelar kegiatan bertajuk In House Training (IHT) untuk mensosialisasikan Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) yang akan berlangsung bulan September – Oktober mendatang.

“Kegiatan IHT AKM ini melibatkan seluruh guru-guru SDN I Pancawati, dan diisi banyak narasumber, di antaranya; Ali Suhali, selaku Korwilcambidik Klari, H. Oman Rohmana, selaku Pengawas Bina Gugus SDN I Pancawati, Asep Ismail Yusuf, selaku Ketua KKPS Karawang dan Prima Danu Astri Susanti, Guru SDN Purwasari III,” ujar Kepala Sekolah SDN I Pancawati, Lela Nurlaela.

Kegiatan tersebut, kata dia, berlangsung selama tiga hari, mulai hari Senin (25/1) hingga Rabu (27/1).

Ia menuturkan, pada tahun 2021 ini, Ujian nasional (UN) akan diganti dengan Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) dan Survei Karakter (SK) untuk semua jenjang pendidikan. Oleh karena itu, perlu dilakukan sosialisai mengenai pengertian AKM dan SK kepada guru.

“AKM merupakan bagian dari program Nasional Kemendikbud, itu adalah hal baru bagi kita. Saya berpikir lewat IHT ini tenaga Pendidik bisa diberikan pembekalan agar mengerti apa itu AKM,” terangnya.

Seperti diketahui, AKM (Asesmen Kompetensi Minimal) dan SK (Survey Karakter) merupakan salah satu di antara empat kebijakan Program Merdeka Belajar dari Mendikbud Nadiem Makarim.

Sementara itu, Primadanu Asri Susanti, salah satu narasumber dalam kegiatan tersebut mengatakan, AKM ini bertujuan untuk melihat situasi dan kualitas pendidikan di masing-masing sekolah seluruh nasional.

Dijelaskannya, yang akan dijadikan responden adalah Kepala Sekolah, guru, dan siswa.

“Selain itu, AKM tidak akan diikuti semua peserta didik, melainkan hanya dipilih secara acak,” kata Primadanu.

Ia menambahkan, khusus untuk siswa, akan mendapatkan 3 (tiga) instrumen dari AKM, yaitu mengukur kemampuan literasi membaca, numerasi dan survey karakter.

“Nanti akan diambil secara acak langsung oleh Kemendikbud sebanyak 30 siswa dari masing-masing jenjang pendidikan,” ujarnya.

“Untuk Siswa SD adalah yang duduk di kelas 5, untuk SMP duduk di kelas 8 dan untuk SMA duduk di kelas 11,” papar Prima.

Lebih lanjut, diharapkannya, dalam kegiatan tersebut, para guru sudah mengerti dan paham apa saja yang harus dipersiapkan.

“Sehingga saat AKM mulai diimplementasikan di bulan September dan Oktober nanti, kita sudah siap dan tak ada kendala,” ujarnya.

Reporter : A.Ridwan

Exit mobile version