beritatandas.id, PURWAKARTA – Ketua Ketua Komisi X DPR RI, Syaiful Huda meyakini efektivitas sistem Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) di Indonesia yang diberlakukan selama pandemi Covid-19 ini hanya 30 persen.
Menurut, Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu, berdasarkan pengakuan langsung dari para tenaga tenaga pendidik di seluruh daerah di tanah air ini, pada saat ia melakukan tugas pengawasan ke daerah-daerah.
“Hasil survei itu rata-rata mengatakan PJJ efektif antara 50 sampai 70 persen. Lalu saya keliling Indonesia, rata-rata pengakuannya hanya 30 persen,” tutur Huda saat ditemui di Acara Expo, Seminar dan Workshop UMKM Kabupaten Purwakarta, Pondok Pesantren Al Irfan, Desa Mekargalih, Kecamatan Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta, pada Senin (22/2/2021).
Ia menegaskan, hasil evaluasi PJJ itu hanya efektif 30 persen saja, tidak lebih.
“Jadi kalau ada yang mengklaim PJJ itu 50 sampai 70 persen itu gak terjadi sebenarnya. Efektif itu hanya 30 persen saja,” tegas Huda.
Ia menambahkan, sebenarnya Surat Keputusan Bersama (SKB) yang terakhir itu sudah membolehkan untuk menggelar Pembelajaran Tatap Muka, baik diluar zona hijau itu diperbolehkan.
“Jadi ini tinggal inisiatif dari pemerintah daerah dan Satgas Covid-19 plus orang tua siswa, kalau mereka setuju tinggal langsung buka. Dan saya sendiri posisinya mendorong supaya secepatnya sekolah mengambil inisiatif untuk segera membuka sekolah,” ungkap Huda.
Ia mengaku, saat ini para siswa itu banyak kendala dalam mengikuti PJJ, dari mulai mencerna materi pembelajaran atupun sebagainya.
“Anak-anak sudah tidak belajar selama setahun lebih, learning lost ya,” tutur Huda.
Huda menekankan, saat ini kalau learning lost itu menjadi sesuatu hal yang sangat sulit dihindari dalam situasi PJJ.
“Karena PJJ hanya efektif 30 persen, artinya 70 persen pelajaran anak didik kita tidak terlaksana dengan baik. Maka mau tak mau harus tatap muka harus segera dilakukan,” tegas Pria yang menjabat Ketua DPW PKB Jawa Barat itu.
Redaksi
Leave a Reply