beritatandas.id,- Sejumlah sopir truk menggelar demo di Parungpanjang, Kabupaten Bogor. Aksi tersebut viral di media sosial karena mengakibatkan kemacetan panjang. Demo tersebut berlangsung sejak Jumat (8/12/2023) malam.
Merespons demo yang membuat masyarakat Parungpanjang kesulitan itu, Anggota DPRD Jawa Barat Daerah Pemilihan (Dapil) 6 Kabupaten Bogor Erni Sugiyanti menegaskan, para sopir truk tidak mentaati aturan jam operasional truk yang sudah disepakati sebelumnya.
Seperti diketahui, truk-truk bertonase besar hanya dibolehkan melintas di Parungpanjang mulai pukul 22.00-05.00 WIB. Namun Erni menegaskan, sejak sore hari truk besar mulai memadati jalanan di Parungpanjang.
“Kemarin hari Kamis ke sana (Parungpanjang), memang siang-siang masih banyak truk yang melintas,” ungkapnya.
“Mohon ke pemerintah Kabupaten Bogor dan Dishub agar menertibkan melalui Bupati, jam operasional truk itu kan mulai 10 malam sampai 5 pagi, saya waktu itu lewat jam 3 sore udah banyak itu (truk),” tegasnya menambahkan.
Politisi PKB ini juga mengungkapkan, penegakan aturan mengenai jam operasional truk harus ditegakkan. Sebab menurutnya, keberadaan truk yang banyak melintasi Parungpanjang berpotensi menimbulkan kecelakaan.
“Iya waktu itu agar truk bertonase besar beroperasi jam 10 malam sampai 5 pagi, supaya masyarakat bisa beraktivitas dan menghindari kecelakaan ya kan, karena itu frekuensinya banyak, ngeri juga kita,” ujarnya.
Selain itu, dia pun meminta proyek jalan tol khusus truk tambang sepanjang 11,5 kilometer yang melintasi Cigudeg, Rumpin sampai Parungpanjang untuk segera direalisasikan, termasuk memperbaiki kondisi jalan yang kini rusak parah.
“Saya juga minta tol khusus tambang itu yang sudah di groundbreaking segera, karena progresnya sangat lambat itu. Jadi saya minta (dipercepat), segera direalisasikan tapi jalan yang biasa harus ada perawatan, jangan dibiarkan hancur,” ucapnya.***
Leave a Reply