Warga Geram Dengan Bau Tidak Sedap Yang Keluar Dari Pabrik Pengolahan Limbah Plastik, Sudah Di Segel Tapi Masih Beroperasi

Karawang, beritatandas.id – Warga Dusun Pakuncen, RT 01/06 Desa Sukaharja, Kecamatan Telukjambe Timur, Kabupaten Karawang mulai merasakan dampak diduga akibat beroperasinya pabrik pengolahan limbah plastik.

Warga Dusun Pakuncen, RT 01/06 Desa Sukaharja, Kecamatan Telukjambe Timur, Kabupaten Karawang

Sejumlah warga mengaku mulai mengalami mual, sesak napas, batuk dan sakit kepala akibat menghirup bau menyengat dari pengolahan limbah plastik di wilayah tempat tinggal mereka.

Seperti diungkapkan tokoh masyarakat Desa Sukaharja, H Hasim (58). Menurut dia saat ini mulai banyak warga mengeluh sesak napas dan batuk bahkan harus dibawa ke rumah sakit.

“Ada dua (dampak), yang paling dekat dengan pabrik yaitu kebisingan dan kebauan,” ujar H Hasim, kepada awak media, Jumat (16/9/2022).

 

Hasim mengatakan, warga saat ini takut mengalami penyakit kanker otak dan kanker paru-paru akibat menghirup bau tak sedap dari pabrik.

“Baunya itu kebanyakan malam sampai pagi,” kata Hasim.

Hasim bersama warga lain mengaku sudah sering mengadukan kondisi ini kepada pihak terkait. Namun sayang hingga saat ini pabrik masih nekat beroperasi meski sudah disegel oleh Satpol PP.

“Apalagi kemarin baunya sangat luar biasa sampai warga masuk ke dalam (pabrik) saking tidak kuat nahan bau,” ucap Hasim.

Menurut Hasim, pabrik pengolahan plastik ini sama sekali tidak meminta izin kepada warga sekitar. Namun kata dia, pihak pengelola pabrik berdalih sudah mendapatkan izin domisili dari pihak desa.

“Kepala desa juga sampai saat ini terkesan tidak memihak kepada warga. Padahal warga sudah mengeluh karena terganggu,” ungkapnya.

Senada juga diungkapkan warga lain bernama Uun (62). Menurut Uun, bau menyengat dari pabrik itu dirasakan oleh warga hampir setiap hari.

“Sudah komplain ke desa, kemana gitu, tapi tetap hasilnya nihil gada tindakan apa-apa,” katanya.

Yang lebih miris, kata Uun, anggota keluarganya sempat mengalami sakit diduga menghirup udara bau dari pengolahan limbah plastik.

Redaksi

Exit mobile version