Alumni Pesantren Terkemuka Gagas Majelis Kyai Kampung, Soroti Kriteria Panglima Santri

 

Subang,Berita tandas. id– Kabupaten Subang akan segera memiliki lembaga baru yang berfokus pada penguatan peran keagamaan dan moral di tengah masyarakat, yaitu *Majelis Kyai Kampung* (MKK).

 

Lembaga ini digagas oleh para tokoh agama dan alumni pesantren ternama, antara lain Alumni Tebuireng KH Wari Maulana, Alumni Lirboyo Gus Mustain Billah, Alumni Babakan Ciwaringin KH Sulaeman, Alumni Cibereum KH Ahmad Faqot, Ketua Ikatan Alumni Buntet Pesantren Cirebon (Iklab) KH Ade Mahbub, serta Dai kondang asal Sagalaherang Gus Sholahudin Al Mujahidin.

 

Kehadiran mereka di MKK bertujuan menyatukan persepsi dan langkah alumni berbagai pondok pesantren di Subang dalam membangun daerah, terutama dari aspek keagamaan.

 

Pembentukan MKK Subang bertujuan untuk menjaga dan memperkuat aqidah Ahlussunah wal Jamaah di tengah arus globalisasi yang terus berkembang.

 

Selain itu, MKK juga akan berperan sebagai penggerak dalam mendorong kader-kader terbaik dari pesantren untuk terlibat secara aktif di dunia pemerintahan serta kelompok-kelompok profesional.

 

Hal ini diharapkan dapat melahirkan pemimpin dan tenaga profesional yang berpegang teguh pada prinsip-prinsip agama, sekaligus memiliki keterampilan dan wawasan luas di berbagai bidang.

 

“Majelis Kyai Kampung ini hadir sebagai wujud kepedulian kami terhadap masa depan generasi muda, khususnya santri. Selain menjaga aqidah, kami ingin memastikan bahwa para santri memiliki peran strategis di pemerintahan dan berbagai sektor profesional,” kata KH Wari Maulana, salah satu inisiator MKK.

 

Peran penting tokoh agama, terutama kyai dan ulama, dalam kehidupan masyarakat di Subang tidak dapat dipungkiri. Selama ini, mereka telah menjadi pengayom, pemersatu, sekaligus penjaga nilai-nilai moral dan etika di masyarakat.

 

Kehadiran mereka dalam berbagai kegiatan sosial dan keagamaan selalu membawa pengaruh positif, baik dalam menjaga harmoni sosial maupun dalam membentuk karakter masyarakat yang berakhlak.

 

Tokoh agama tidak hanya berfungsi sebagai guru spiritual, tetapi juga sebagai pemimpin yang mampu memberikan solusi di tengah berbagai tantangan zaman.

 

MKK Subang diharapkan menjadi wadah bagi tokoh-tokoh agama dan alumni pesantren untuk berperan lebih aktif dan terorganisir dalam membimbing masyarakat.

 

Dengan semakin banyaknya tantangan, seperti degradasi moral, radikalisme, dan pengaruh negatif dari luar, keberadaan MKK menjadi semakin penting.

 

“Kami berharap MKK bisa menjadi tempat berkumpulnya para kyai dan alumni pesantren untuk membangun sinergi demi menjaga dan memperkuat nilai-nilai keagamaan di Subang,” tambah Ustadz Mustain Billah.

 

Tidak hanya itu, MKK juga memiliki visi untuk mempersiapkan generasi penerus yang tidak hanya unggul dalam ilmu agama, tetapi juga siap berkontribusi dalam berbagai sektor pembangunan daerah.

 

Dengan bimbingan dari tokoh-tokoh agama berpengalaman, diharapkan akan lahir kader-kader muda yang bisa menjadi pemimpin masa depan Subang yang berkarakter kuat, berintegritas, dan memiliki kecerdasan spiritual serta intelektual.

 

Kehadiran MKK Subang menjadi bukti bahwa peran kyai dan ulama tidak pernah surut dalam masyarakat. Mereka terus menjadi pilar penting yang menjaga kesatuan, keharmonisan, dan kekuatan moral umat, serta mampu mendorong lahirnya perubahan positif di berbagai sektor kehidupan.

 

Dalam waktu dekat, para inisiator ini akan melakukan konsolidasi kepada para alumni pesantren yang ada di Subang, kemudian menggelar Muktamar I.

 

“Salah satu poin utamanya adalah membuat kriteria siapa yang layak menjadi Panglima Santri di Subang. Jangan sampai klaim jadi panglima santri tapi gk ngerti urusan pesantren, karena gak pernah mondok,” pungkas Wari. ***

Redaksi

Exit mobile version