Anggota DPRD Jabar Erni Sugiyanti Angkat Bicara Soal Pelajar Bogor Dibacok Hingga Tewas

Bogor, beritatandas.id – Erni Sugiyanti anggota DPRD Provinsi Jawa Barat dari Fraksi PKB asal daerah pemilihan 6 Kabupaten Bogor angkat bicara soal terjadinya kekerasan antar pelajar belakangan ini, seperti yang terjadi di Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Menurut kronologi yang terjadi seorang pelajar SMK di Kabupaten Bogor menjadi korban pembacokan hingga tewas di Lampu merah Pomad, Kelurahan Ciparigi, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor, Jawa Barat pada Jumat (10/3/2023).

Korban mengalami luka bacokan senjata tajam di bagian leher dan pipi. Akibatnya korban dinyatakan tewas saat dalam perjalanan menuju RS FMC Kabupaten Bogor.

Terkait hal itu, Erni merasa sangat prihatin dan turut berduka cita bagi keluarga korban yang ditinggalkan. Ia pun menyesalkan kejadian ini yang hingga menewaskan nyawa seseorang.

“Turut berduka cita untuk keluarga korban atas kejadian ini. Kami di DPRD sangat prihatin semakin maraknya kriminalitas yang tidak seharusnya oleh para pelajar. Apalagi sampai menghabisi nyawa orang,” ungkapnya di Kota Bandung, Selasa (14/3/2023).

Menurut Erni, dengan masih adanya kalangan pelajar yang terlibat kasus kriminalitas, menandakan metode pembelajaran dan edukasi kepada para pelajar belum berjalan secara efektif.

“Metode pembelajaran yang saat ini diberikan untuk mengedukasi pelajar ke arah positi, saya rasa masih belum efektif dan maksimal,” ujarnya.

Selain itu, Erni juga menambahkan bahwa perlu juga melibatkan pelajar yang mempunyai prestasi untuk mengajak pelajar lainnya ke arah kegiatan yang positif dan produktif.

“Dalam hal ini, perlu juga kita melibatkan dan mengajak kalangan anak muda lainnya yang mempunyai prestasi. Karena biasanya jika diingatkan oleh guru diruangan akan menjadi baik, tapi jika sudah diluar akan terbawa arus bisa jadi ke arah negatif,” ucapnya.

Oleh karena itu, ia mendorong pemerintah khususnya di sektor pendidikan, dapat melibatkan sesama anak muda dalam mengedukasi para pelajar lainnya. Hal itu untuk mengantisipasi kalangan pelajar terlibat dalam aksi kriminalitas.

“Ini sangat penting. Intinya harus mengubah bagaimana pendekatannya kepada anak-anak pelajar agar tidak terbawa arus negatif. Kalau melaluu metode yang konvensional seperti zaman dulu kita pakai, itu tidak akan efektif,” katanya.

Selain itu, ucap Erni, pemerintah atau sektor pendidikan lainnya pun harus melakukan perubahan pola pikir dalam mengedukasi dan juga melibatkan anak muda. Sehingga, kalangan pelajar pun tidak lagi terlibat kasus kriminalitas.***

Redaksi

Exit mobile version