Purwakarta, beritatandas.id – Bertempat di Kecamatan Wanayasa, Dinas Arsip dan Perpustakaan Daerah (Disipusda) Kabupaten Purwakarta mengadakan kegiatan Peer Learning Meeting (PLM) dan Stakeholder Meeting (SHM) dengan sejumlah perangkat daerah, Kamis (3/10/2024).
Dalam kegiatan tersebut, sejumlah kepala perangkat daerah, seperti Bapelitbangda, Diskanak, Dispangtan, DPPKB, Disnakertrans, Diskominfo, DKUPP, Dinsos P3A, Disporaparbud, perwakilan PT Indorama, Politeknik Enjinering Indorama, Komunitas Literasi dan Taman Bacaan Masyarakat serta undangan lainnya.
Pertemuan tersebut juga dihadiri Sekda Kabupaten Purwakarta Norman Nugraha yang diwakilkan oleh Asisten Sekretaris Daerah Bidang Perekonomian dan Pembangunan Agung Darwis Suriaatmadja.
Kepala Disipusda Kabupaten Purwakarta Asep Supriatna mengatakan kegiatan hari ini guna menindaklanjuti program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial (TPBIS) dari Perpustakaan Nasional (Perpusnas).
“Melalui program TPBI, Disipusda Purwakarta dimungkinkan melakukan berbagai pelatihan untuk masyarakat. Untuk di Jawa Barat kita (Purwakarta) jadi percontohan TPBIS selain Kota Sukabumi,” kata Asep, Kamis 3 Oktober 2024.
Melalui TPBIS, Disipusda Purwakarta melakukan pelatihan-pelatihan yang terkait dengan kehidupan masyarakat. Seperti mengelas, pelatihan memasak, pelatihan menjahit, pelatihan pemulasaraan jenazah pernah. Ada les bahasa Jepang, bahasa Korea, les bahasa Inggris.
Disipusda secara teknis tidak dibekali oleh kemampuan teknis. Jadi ketika nanti mengadakan pelatihan untuk masyarakat di desa seperti pelatihan menanam cabe harus berkolaborasi dengan Dinas Pertanian yang memiliki tenaga ahlinya.
“Nah pada hari ini saya sengaja mengundang para stakeholder perangkat daerah di Kabupaten Purwakarta. Tujuan yang pertama adalah saya ingin nanti dimungkinkan ada kolaborasi,” jelas Asep.
Asep mengungkapkan, sebelum kegiatan dilaksanakan, dirinya sempat berdialog dengan Asisten Sekretaris Daerah Bidang Perekonomian dan Pembangunan Agung Darwis Suriaatmadja yang menyebutkan saat ini generasi masyarakat Indonesian bisa diibaratkan generasi stroberi, buah yang di luar kelihatan menarik, ranum, merah, tapi ketika kebentur langsung hancur.
Beda halnya dengan generasi dulu, seperti generasi para kepala perangkat daerah di lingkup Pemkab Purwakarta saat ini yang bisa disebut sebagai generasi buah durian, jelek kelihatan di luar tapi tahan banting dan tetap utuh di dalam.
Generasi stroberi atau Gen Z saat ini banyak yang tidak memiliki kemandirian karena dimudahkan dengan teknologi.
Seperti halnya jika ingin makan saja, beda dengan generasi sebelumnya. Generasi dulu jika ingin makan dan di rumah sedang tidak ada orang tua, mereka berinisiaf membuat nasi goreng sendiri.
Sedangkan generasi sekarang, mau makan tinggal buka handphone untuk pesan makanan online sehingga tidak ada kemandirian dan kemudahan lainnya yang bisa diakses.
“Nah berangkat dari kegelisahan itu, saya ingin mengajak semua perangkat daerah, untuk bersama-sama menyelamatkan generasi yang ada di Kabupaten Purwakarta. Mudah-mudahan melalui pertemuan ini diharapkan akhirnya masyarakat kita punya kemandirian, minimal survival hidup,” tegas Asep.
“Setelah acara seremonial, nanti kita bisa berdiskusi untuk merumuskan apa nanti yang akan dilakukan di masing-masing perangkat daerah, dimana pak Asisten yang mewakil pak Sekda, untuk memimpin, memandu, biar apa yang kita lakukan hari ini betul-betul bisa memberikan kemanfaatan,” tambah Asep.
Sementara itu, Asisten Sekretaris Daerah Bidang Perekonomian dan Pembangunan Agung Darwis Suriaatmadja mengapresiasi kegiatan yang dilaksanakan oleh Disipusda Kabupaten Purwakarta.
“Secara prinsip saya setuju, ini ide yang bagus, ide yang cemerlang yang dimiliki Disipusda Kabupaten Purwakarta,” kata Agung.
Agung menjelaskan, kegiatan pelatihan-pelatihan melalui program TPBIS berkolaborasi dengan stakeholder lain bisa dilakukan.
Pelatihan-pelatihan yang dilaksanakan bertujuan membentuk kemandiria.***
Reporter: Gani
Leave a Reply