Kemenangan Zason (Zainal – Sona) di Pilkada 2024, Harga Diri Bagi Warga NU Purwakarta

Purwakarta, beritatandas.id – Pilkada Purwakarta 2024 menjadi salah satu ajang paling penting bagi warga Nahdlatul Ulama (NU). Dengan maju dan bersatunya H. Zainal Arifin sebagai calon bupati dan H. Sona Maulida Roemardhie sebagai calon wakil bupati dalam pasangan Zason, pertarungan ini membawa makna lebih dalam, terutama bagi komunitas Nahdliyin di Purwakarta.

H. Sona adalah sosok kader sejati NU yang telah lama berjuang membesarkan NU di Purwakarta. Tidak hanya itu, kemenangannya di Pilkada ini akan menjadi simbol kemenangan dan harga diri warga NU yang selama ini setia berjuang dalam semangat keagamaan, kebersamaan, dan keadilan sosial.

H. Sona: Kader Sejati NU di Purwakarta

H. Sona Maulida Roemardhie bukan sekadar tokoh politik, melainkan seorang kader sejati Nahdlatul Ulama yang telah mengabdikan dirinya untuk NU dan masyarakat Purwakarta. Dengan pengalaman panjang sebagai Wakil Ketua PC Ansor Purwakarta, Wakil Ketua PCNU Purwakarta, hingga Dewan Penasehat ISNU Purwakarta, peran H. Sona dalam memperkuat dan membesarkan NU di tingkat lokal tidak perlu diragukan.

Kiprahnya di organisasi NU menunjukkan dedikasi yang tak terputus untuk mengedepankan prinsip-prinsip keislaman yang moderat dan inklusif.

Pengalaman H. Sona dalam mendidik generasi muda NU melalui Ansor, serta keterlibatannya dalam program-program strategis NU, membuatnya memiliki pemahaman mendalam tentang kebutuhan masyarakat Purwakarta, terutama mereka yang bernaung di bawah bendera Nahdliyin.

Kemenangan H. Sona sebagai bagian dari pasangan Zason akan menjadi bukti bahwa warga NU memiliki kekuatan nyata dalam memimpin daerah dan membangun masa depan untuk kemajuan Purwakarta

Kemenangan Zason sebagai Simbol Kebanggaan NU

Warga NU di Purwakarta telah lama menantikan sosok pemimpin yang tidak hanya memahami kebutuhan mereka, tetapi juga berasal dari komunitas yang sama. Dengan H. Sona sebagai wakil bupati, kemenangan Zason dalam Pilkada 2024 menjadi lebih dari sekadar kemenangan politik.

Ini adalah simbol harga diri dan kebanggaan warga NU yang selama ini berjuang menjaga nilai-nilai keagamaan dan kebangsaan.

H. Sona mewakili harapan besar bagi warga NU, terutama dalam memperjuangkan keadilan sosial, meningkatkan taraf hidup masyarakat, dan memastikan bahwa nilai-nilai keagamaan yang moderat tetap menjadi fondasi utama dalam kepemimpinannya.

Kemenangan Zason akan menegaskan bahwa warga NU tidak hanya berperan sebagai komunitas keagamaan, tetapi juga sebagai kekuatan politik dan sosial yang mampu menentukan arah kebijakan di Purwakarta.

Membangun Purwakarta dengan Nilai-nilai Keislaman dan Kebersamaan

Sebagai kader asli NU, H. Sona memiliki komitmen yang kuat untuk membangun Purwakarta melalui pendekatan yang berakar pada nilai-nilai keislaman, kebersamaan, dan gotong-royong.

Dalam visi dan misinya bersama H. Zainal Arifin, mereka bertekad untuk menciptakan pemerintahan yang berpihak pada rakyat kecil, meningkatkan kesejahteraan sosial, serta memberikan solusi konkret atas berbagai permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat Purwakarta.

Melalui pengalaman panjangnya di organisasi keagamaan, H. Sona juga memahami pentingnya sinergi antara ulama dan umara, dua komponen penting dalam pandangan politik NU.

Kolaborasi ini akan menjadi kunci dalam menciptakan pemerintahan yang adil, transparan, dan berorientasi pada kemaslahatan umat. Kemenangan Zason akan membawa harapan baru bagi Purwakarta, dengan kepemimpinan yang tidak hanya cakap dalam politik, tetapi juga berlandaskan pada nilai-nilai keagamaan yang kuat.

Bagi warga NU, kemenangan ini bukan hanya soal politik, tetapi juga kemenangan atas identitas dan cita-cita besar mereka untuk menciptakan pemerintahan yang adil, sejahtera, dan berpihak pada rakyat.

Zason adalah simbol harapan baru, dan kemenangan mereka akan menjadi kebanggaan bagi warga NU di Purwakarta.

Reporter: Gani

Exit mobile version