beritatandas.id, SUBANG – Besarnya anggaran biaya pembangunan rumah budaya Subang makin ramai diperbincangkan. Pasalnya setelah menghabiskan dana miliaran rupiah gedung tersebut malah terbengkalai dan tidak produktif.
Seperti diketahui sebelumnya, pihak eksekutor proyek pembangunan tersebut pada Kamis (28/1/2021) lalu, Bambang Supalar menjelaskan bahwa proyek pembangunan gedung menghabiskan dana Rp6,1 Miliar dengan proses cut and file memakan banyak waktu dan biaya.
Berbeda dengan penjelasan arsitek perancang bangunan tersebut, Yu Sing ketika dikonfirmasi pada Minggu (31/1/2021). Yu Sing justru mengatakan jumlah Rencana Anggaran Biaya (RAB) dalam Detail Engineering Design (DED) untuk bangunan tersebut hanya Rp2,7 Miliar.
“Kalau dalam RAB rencana DED katanya 2,7 Miliar, tapi kalau direaliasi tender kontraknya saya tidak tahu,” kata Yu Sing ketika dikonfirmasi melalui pesan tertulisnya.
Lebih lanjut dijelaskan Yu Sing, dana Rp2,7 Miliar itu hanya untuk bangunannya saja.
“Jadi bisa banyak sisa anggaran lain nya itu untuk parkir, pengerasan-pengerasan koridor untuk persiapan lanjut ke tahap berikutnya,” papar Yu Sing.
Sementara menurut hasil pantauan di lapangan pada Selasa (26/1/2021), rumah budaya tersebut belum memiliki tempat parkir, hanya sebatas satu bangunan yang didalamnya baru dalam tahap pengerasan plester, serta jalan menuju bangunan tersebut hanya berupa susunan paving block.
Yu Sing juga mengatakan Rp2,7 Miliar dalam DED untuk bangunannya saja. Namun ketika realisasi tender pasti berbeda.
“Dana Rp2,7 Miliar itu hanya diperencanaan, nyatanya pas tender jadi berapa saya tidak tahu, mestinya sih tidak jauh-jauh,” tutupnya.
Reporter : Irvan
Leave a Reply