Libur Nataru, Akses Jalan Wisata Tanjung Baru Jeblok Tak Terurus

Pantai Tanjungbaru sempat berjaya jadi lokasi tujuan wisata masyarakat Jawa Barat di era Bupati Achmad Dadang 1999. Bahkan, pantai yang berlokasi di Desa Pasirjaya Kecamatan Cilamaya Kulon itu, di abadikan popularitasnya lewat tembang seniman almarhum Darso.
Namun, kondisi pantai saat ini yang semakin tergerus abrasi di suguhi pemandangan yang tidak sedap dengan akses infrastruktur jalannya yang semakin hancur tak terurus. Selain sulit di lalui kendaraan roda empat karena jalanan yang penuh kubangan dalam, jalanan 2,5 kilometer yang terus di guyur hujan itu juga mulai sulit di lalui kendaraan roda dua akibat licin dan kerokan mendalam.

“Saya kalau panen di sini musim hujan sudah kewalahan pak, jalanan yang ancur-ancuran dan licin, pengaruhi juga harga-harga gabah. Sebab, bukan hanya wisata, akses ini penting juga buat pertanian yang justru semakin cape bawa alat rontok padi, ngakut gabah dan lainnya, ” Kata Buruh Tani asal Pusakaratu Kabupaten Subang di lokasi, Jejen kepada pelitakarawang.com, Senin (26/12/2022).

Sementara itu, salah seorang warga Cikampek yang kebetulan melintas untuk penanaman mangrove, Hasan mengatakan, pihaknya baru ngeuh, bahwa kabar soal jalan Tanjung baru itu rusak setelah berkunjung ke lokasi ini dan benar adanya. Kondisi kehancuran jalan sangat parah dan menyulitkan semua jenis kendaraan yang masuk. Padahal, image lokasi wisata masih melekat di lokasi ini lewat tembang Darso. Seandainya bisa tersentuh infrastruktur jalannya kemudian perluasan hutan mangrove dan pengelolaan wisatanya, tentu ini akan lebih baik lagi.

“Benar adanya, bukan omong kosong soal jalanan jelek tuh. Kalau mau masuk, mending simpan kendaraan di gerbang dan jalan kaki ke laut sampai 2 kilometer, ” Katanya.

Warga setempat, Mastam mengatakan bagi yang tidak hapal Medan, kendaraan roda dua dan empat akan matek dan terjebak di akses jalanan menuju Tanjung baru ini. Sebab, akses sepanjang 2 Kilometer ini, rata penuh kubangan sedalam 40 centimeter, keroakan, bahkan licin dan menyempit.
Bahkan, akses jalanan buruk ini mempengaruhi harga jual gabah bagi petani di lokasi.

“Ada sabuk pantai di Pasirputih, sehingga abrasi jadi dominan ke Tanjungbaru kalau lagi pasang, sayang ingin mengatakan, bahwa selain butuh akses jalan mulus, Tanjungbaru juga butuh sabuk pantai untuk cegah abrasi lebih luas ke Pemprov Jawa Barat, ” Katanya.

Kades Pasirjaya, Abdul Hakim mengatakan kondisi jalanan menuju objek wisata Tanjungbaru memang sudah membuat semua perangkat desa angkat tangan dan melarang semua jenis kendaraan dan wisatawan masuk dalam kondisi musim penghujan. Sebab, kerusakan dan jebloknya jalan, bisa berdampak pada kendaraan yang dibawa, sehingga pihaknya pesimistis lokasi wisata ini bisa sumbang kontribusi restrubusi wisata di libur nataru beberapa tahun terakhir termasuk tahun ini. Namum demikian, sebut Kades Hakim, ada angin segar yang semoga bisa realisasi tahun 2023 mendatang, dimana Dinas PUPR sudah menjanjikan dan sudah memposkan perbaikan infrastruktur 2 kilometer menuju lokasi wisata Tanjung Baru.

“Katanya ini sudah masuk skala prioritas di aplikasi SIPD, semoga benar-benar terwujud  tahun 2023 mendatang untuk pembangunan jalan menuju Tanjung Baru, kalau tidak, berarti kepedulian pemkab pada akses jalan ini, benar-benar palsu. Kita tagih dan tunggu tahun depan, ” Pungkasnya. (Rd)Pantai Tanjungbaru sempat berjaya jadi lokasi tujuan wisata masyarakat Jawa Barat di era Bupati Achmad Dadang 1999. Bahkan, pantai yang berlokasi di Desa Pasirjaya Kecamatan Cilamaya Kulon itu, di abadikan popularitasnya lewat tembang seniman almarhum Darso. 

Namun, kondisi pantai saat ini yang semakin tergerus abrasi di suguhi pemandangan yang tidak sedap dengan akses infrastruktur jalannya yang semakin hancur tak terurus. Selain sulit di lalui kendaraan roda empat karena jalanan yang penuh kubangan dalam, jalanan 2,5 kilometer yang terus di guyur hujan itu juga mulai sulit di lalui kendaraan roda dua akibat licin dan kerokan mendalam.
“Saya kalau panen di sini musim hujan sudah kewalahan pak, jalanan yang ancur-ancuran dan licin, pengaruhi juga harga-harga gabah. Sebab, bukan hanya wisata, akses ini penting juga buat pertanian yang justru semakin cape bawa alat rontok padi, ngakut gabah dan lainnya, ” Kata Buruh Tani asal Pusakaratu Kabupaten Subang di lokasi, Jejen Senin (26/12/2022).
Sementara itu, salah seorang warga Cikampek yang kebetulan melintas untuk penanaman mangrove, Hasan mengatakan, pihaknya baru ngeuh, bahwa kabar soal jalan Tanjung baru itu rusak setelah berkunjung ke lokasi ini dan benar adanya. Kondisi kehancuran jalan sangat parah dan menyulitkan semua jenis kendaraan yang masuk. Padahal, image lokasi wisata masih melekat di lokasi ini lewat tembang Darso. Seandainya bisa tersentuh infrastruktur jalannya kemudian perluasan hutan mangrove dan pengelolaan wisatanya, tentu ini akan lebih baik lagi.
“Benar adanya, bukan omong kosong soal jalanan jelek tuh. Kalau mau masuk, mending simpan kendaraan di gerbang dan jalan kaki ke laut sampai 2 kilometer, ” Katanya.
Warga setempat, Mastam mengatakan bagi yang tidak hapal Medan, kendaraan roda dua dan empat akan matek dan terjebak di akses jalanan menuju Tanjung baru ini. Sebab, akses sepanjang 2 Kilometer ini, rata penuh kubangan sedalam 40 centimeter, keroakan, bahkan licin dan menyempit.
Bahkan, akses jalanan buruk ini mempengaruhi harga jual gabah bagi petani di lokasi.
“Ada sabuk pantai di Pasirputih, sehingga abrasi jadi dominan ke Tanjungbaru kalau lagi pasang, sayang ingin mengatakan, bahwa selain butuh akses jalan mulus, Tanjungbaru juga butuh sabuk pantai untuk cegah abrasi lebih luas ke Pemprov Jawa Barat, ” Katanya.
Kades Pasirjaya, Abdul Hakim mengatakan kondisi jalanan menuju objek wisata Tanjungbaru memang sudah membuat semua perangkat desa angkat tangan dan melarang semua jenis kendaraan dan wisatawan masuk dalam kondisi musim penghujan. Sebab, kerusakan dan jebloknya jalan, bisa berdampak pada kendaraan yang dibawa, sehingga pihaknya pesimistis lokasi wisata ini bisa sumbang kontribusi restrubusi wisata di libur nataru beberapa tahun terakhir termasuk tahun ini. Namum demikian, sebut Kades Hakim, ada angin segar yang semoga bisa realisasi tahun 2023 mendatang, dimana Dinas PUPR sudah menjanjikan dan sudah memposkan perbaikan infrastruktur 2 kilometer menuju lokasi wisata Tanjung Baru.
“Katanya ini sudah masuk skala prioritas di aplikasi SIPD, semoga benar-benar terwujud  tahun 2023 mendatang untuk pembangunan jalan menuju Tanjung Baru, kalau tidak, berarti kepedulian pemkab pada akses jalan ini, benar-benar palsu. Kita tagih dan tunggu tahun depan, ” Pungkasnya. (Rd)
Exit mobile version