Soal Banyaknya Industri yang Gulung Tikar, M. Faizin Ingatkan Pemrov Jabar Tiga Masalah Ini

beritatandas.id, BANDUNG – Anggota DPRD Jawa Barat M. Faizin ingatkan Pemerintah Provinsi Jawa Barat terkait masalah industri dan tenaga kerja di Jawa Barat.

Hingga saat ini menurutnya ada 188 industri garmen dan tekstil yang gulung tikar dan berimbas Putus Hubungan Kerja di Jawa Barat dalam setahun ini dinilai harus segera ditindaklanjuti.

Menurut Bang Faiz sapaan akrabnya ada tiga masalah terkait dengan masalah industri dan tenaga kerja yang terjadi saat ini.

Pertama, katanya, kegiatan industri ini bersinggungan dengan program Citarum Harum. Jika mereka tidak bisa beradaptasi dengan program tersebut, kurang koordinasi dengan berbagai pihak, dapat menyebabkan angka penutupan atau relokasi industri jadi lebih besar.

“Bagi pabrik-pabrik yang sedikit nakal, tidak mengindahkan lingkungan hidup, ini kena dampak dari teman-teman yang bergelut di proyek Citarum Harum. Pabrik-pabrik yang tidak menyesuaikan diri dengan program ini atau abai terhadap kaidah pelestarian lingkungan, pasti gulung tikar,” kata Bang Faiz dalam keterangannya yang diterima Rabu, 24 Maret 2021.

Masalah kedua yang dihadapi industri di dalam negeri, katanya, adalah kebijakan impor yang kurang berpihak terhadap industri tanah air.

“Sementara masalah ketiga adalah tingginya UMK di sejumlah daerah di Jabar. Hal ini membuat pabrik-pabrik yang tadinya nyaman membuka usaha di Jabar akhirnya merelokasi pabriknya ke Jawa Tengah yang punya UMK lebih rendah,” katanya.

Anggota komisi IV dari F-Partai Kebangkitan Bangsa, mengatakan masalah ini hanya dapat ditangani melalui peningkatan kekompakan Dewan Pengupahan yang terdiri atas unsur pengusaha, pemerintah, dan serikat pekerja.

Tidak luput dari pengawasannya, katanya, adalah para pekerja dari sektor perkebunan yang masih banyak yang kurang sejahtera.

“Setidaknya, terdapat delapan perkebunan di Kabupaten Bandung yang harus ditingkatkan kapasitasnya sehingga mampu lebih mensejahterakan pekerjanya,” pungkasnya.

 

Redaksi

Exit mobile version