Subang, beritatandas.id – Anggota DPRD Jawa Barat H Nasir mendorong Tim Koordinasi Daerah Revitalisasi Pendidikan Vokasi dan Pelatihan Vokasi (TKDV) Kabupaten Subang segera beroperasi, dia mengusulkan 5 poin jitu untuk memaksimalkan program TKDV.
Menurut politisi Partai Kebangkitan Bangsa ini, perkembangan signifikan yang terjadi di Subang, terutama dalam sektor industrialisasi, yang diperkuat dengan hadirnya Pelabuhan Patimban serta pengembangan Kawasan Segitiga Rebana menjadi landasan utama agar TKDV bisa menjalankan tugasnya secara maksimal.
H Nasir juga menegaskan pentingnya kesiapan angkatan kerja yang terampil dan berkualitas dalam menghadapi tantangan dan peluang dari berbagai proyek strategis yang sedang berlangsung.
“Subang kini berada di titik krusial dalam proses industrialisasinya. Kita membutuhkan sumber daya manusia yang tidak hanya terampil, tetapi juga mampu bersaing di kancah global,” ujar H Nasir.
Potensi besar yang dimiliki Subang, terutama dalam bidang industri manufaktur, logistik, dan pariwisata, dapat menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi daerah. Namun, potensi ini hanya bisa dimanfaatkan maksimal jika tersedia tenaga kerja yang siap dan mumpuni.
“Oleh karena itu, peran TKDV sangat krusial dalam menciptakan sinergi antara kebutuhan industri dan kemampuan tenaga kerja lokal,” jelas politisi yang terpilih 2019 lalu dari dapil Subang, Majalengka dan Sumedang.
Nasir memaparkan beberapa langkah yang harus dilakukan TKDV.
Pertama Pemetaan Kebutuhan Industri: TKDV perlu segera melakukan pemetaan kebutuhan tenaga kerja di berbagai sektor industri yang berkembang di Subang.
“Dengan demikian, program pendidikan dan pelatihan vokasi dapat disesuaikan dengan spesifikasi yang dibutuhkan oleh industri,” ujarnya.
Kedua, Kolaborasi dengan Sektor Industri: Penting bagi TKDV untuk menjalin kerja sama erat dengan pelaku industri, termasuk perusahaan-perusahaan besar yang beroperasi di kawasan industri Subang dan sekitarnya.
“Kolaborasi ini akan memastikan bahwa kurikulum dan materi pelatihan yang disediakan benar-benar relevan dengan tuntutan pasar kerja,” ujarnya.
Ketiga, Pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi: TKDV diharapkan dapat mengembangkan kurikulum vokasi yang berbasis kompetensi dan berstandar internasional.
“Ini bertujuan agar lulusan pendidikan vokasi memiliki keterampilan yang dapat diterima baik di tingkat lokal maupun global,” jelasnya.
Keempat, Peningkatan Sarana dan Prasarana: Fasilitas pelatihan yang memadai, seperti laboratorium, bengkel, dan simulasi industri, harus disediakan oleh TKDV untuk mendukung proses pembelajaran yang efektif.
“Selain itu, tenaga pengajar juga perlu dibekali dengan pengetahuan dan teknologi terkini,” tambahnya.
Kelima, Peningkatan Kesadaran Masyarakat: Salah satu tantangan yang perlu dihadapi adalah meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pendidikan vokasi.
“TKDV diharapkan dapat melakukan sosialisasi dan kampanye yang efektif untuk menarik minat generasi muda terhadap pendidikan vokasi,” harapnya.
Nasir juga berharap, Pemerintah Kabupaten Subang memberikan dukungan penuh terhadap implementasi program-program TKDV.
“Pemkab Subang harus berperan aktif dalam memastikan semua kebijakan dan program TKDV berjalan lancar. Ini termasuk alokasi anggaran yang memadai dan penyediaan regulasi yang mendukung,” lanjutnya.
Dengan berbagai potensi yang ada, Subang memiliki peluang besar untuk menjadi salah satu pusat ekonomi baru di Jawa Barat. Namun, keberhasilan ini sangat bergantung pada kesiapan angkatan kerja lokal yang berkualitas.
“Oleh karena itu, Komisi I DPRD Jabar mendesak agar TKDV segera beroperasi dan memberikan hasil nyata dalam waktu dekat,” pungkasnya.***
Redaksi
Leave a Reply