Kolaborasi PWI Karawang, KPU, dan Unsika Angkat Tema Pemilu Bermartabat, Bahaya Politik Uang

KARAWANG, beritatandas.id – Dalam upaya mewujudkan Pilkada 2024 yang bersih dan damai, PWI Karawang bersama Komisi Pemilihan Umum (KPU) Karawang dan Fakultas Hukum Universitas Singaperbangsa Karawang (Unsika).

Menggelar seminar bertajuk “Penyelenggaraan Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah yang Bermartabat”. Acara yang berlangsung di Gedung Hukum Unsika pada Kamis (10/10) ini sukses menarik perhatian mahasiswa, akademisi, dan berbagai elemen masyarakat.

Ketua PWI Karawang, Nila Kusuma, membuka seminar dengan menekankan pentingnya sinergi lintas sektor demi terlaksananya Pilkada yang aman dan adil.

“Ini adalah langkah penting untuk memastikan Pilkada berjalan dengan aman. PWI Karawang akan tetap netral dan menjaga integritas tanpa melibatkan agenda politik pasangan calon,” tegasnya.

Sementara itu, Dekan Hukum Unsika, Imam Budi Santoso, mengingatkan peran penting para pemilih pemula di lingkungan kampus.

“Kami berharap mahasiswa Unsika tidak golput dan memilih berdasarkan keyakinan. Kita harus memastikan suara kita tidak tergadaikan oleh kepentingan suatu saat,” ujarnya.

Acara ini semakin menarik dengan kehadiran Ketua KPU Karawang, Mari Fitriana, yang dalam sesi materinya mengupas habis tentang dampak negatif politik uang. Ia mengingatkan bahwa kebiasaan menerima uang dari kandidat bisa merusak masa depan demokrasi.

“Banyak masyarakat yang menantikan Pilkada hanya untuk menerima uang dari kandidat. Ini harus diubah. Politik uang hanya memberi keuntungan sesaat, tapi merusak masa depan kita semua. Demokrasi yang sehat harus dijaga dengan suara yang jujur, bukan dengan ketidakseimbangan,” ujarnya.

Seminar ini juga menghadirkan Pamungkas Satya, Dosen Fakultas Hukum Unsika, dan Emay Ahmad M., eks Ketua KPU Karawang periode 2003-2013, yang turut memberikan pandangan mereka tentang tantangan Pilkada di masa depan.

Selain memberikan wawasan berharga, seminar ini juga menjadi ajang diskusi kehidupan, terutama bagi mahasiswa Unsika yang menjadi generasi penerus demokrasi. Mereka diajak berperan aktif dalam menjaga proses pemilu yang jujur ​​dan adil, serta menolak praktik-praktik yang merusak seperti politik uang.

Seminar ini menjadi langkah awal dalam mengubah paradigma masyarakat Karawang menuju Pilkada yang menguntungkan, di mana suara rakyat tidak bisa dibeli dan demokrasi terjaga untuk masa depan yang lebih baik.

Penulis: Jauhari
Editor: Joe