Humaira Dorong Pemerataan Pendidikan di Kabupaten Bandung dalam Agenda Reses DPRD Provinsi

 

 

Beritatandas.id– Dalam agenda reses DPRD Provinsi Jawa Barat, Humaira, seorang aktivis perempuan yang peduli pendidikan dan pemerhati anak, menyuarakan pentingnya pemerataan akses pendidikan di Kabupaten Bandung.

 

Reses yang berlangsung di Villa Kancil dimanfaatkan Humaira untuk mengajukan berbagai usulan guna memastikan setiap anak, khususnya di daerah terpencil, mendapatkan pendidikan berkualitas.

 

Dalam kesempatan tersebut, Humaira mengemukakan tantangan yang dihadapi wilayah-wilayah pedalaman di Kabupaten Bandung, seperti minimnya infrastruktur sekolah, kekurangan tenaga pengajar, serta keterbatasan akses teknologi.

 

“Pemerataan pendidikan adalah tanggung jawab kita bersama. Kita harus memastikan bahwa anak-anak di daerah terpencil memiliki kesempatan yang sama dengan mereka yang ada di pusat kota,” ujar Humaira saat berdialog dengan masyarakat, Rabu (15/11/24).

 

Humaira mendorong agar pemerintah daerah dan DPRD memperhatikan alokasi anggaran yang lebih besar untuk pendidikan, termasuk pembangunan sekolah dan fasilitas penunjang di desa-desa terpencil.

 

Ia juga menekankan pentingnya pelatihan guru di daerah pedalaman, agar mereka mampu memberikan pembelajaran berkualitas sesuai dengan kurikulum terbaru.

 

“Dengan pelatihan yang memadai, kita tidak hanya meningkatkan kualitas pendidikan, tetapi juga memberdayakan para guru agar lebih percaya diri dalam mengajar,” tambahnya.

 

Langkah Humaira ini diharapkan dapat mendorong kolaborasi yang lebih erat antara pemerintah, masyarakat, dan organisasi lokal dalam memperjuangkan akses pendidikan yang lebih merata di seluruh Kabupaten Bandung.

 

Humaira berpandangan bahwa. “Pendidikan bukan hanya tentang membaca dan menulis, tetapi tentang membuka peluang. Setiap anak, di mana pun mereka berada, berhak mendapatkan kesempatan yang sama untuk bermimpi dan mewujudkannya. Selain dari pada itu ketika kita bicara tentang pemerataan pendidikan, itu artinya kita bicara tentang masa depan bangsa. Jika satu anak saja tertinggal, berarti kita belum benar-benar berhasil,”.

 

Dalam penutup diskusinya bersama masyarakat, Humaira menegaskan bahwa perjuangan untuk pemerataan pendidikan di Kabupaten Bandung bukanlah tugas yang mudah, tetapi juga bukan sesuatu yang mustahil. Ia percaya bahwa dengan sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan berbagai pihak, pendidikan dapat menjadi lebih inklusif dan merata.

 

“Ini adalah perjalanan panjang yang membutuhkan keberanian, komitmen, dan kerja sama. Saya yakin, jika kita semua bersatu untuk tujuan ini, anak-anak di seluruh Kabupaten Bandung akan memiliki masa depan yang lebih cerah,” kata Humaira penuh harap.

 

Ia juga mengajak masyarakat untuk lebih aktif berperan dalam mendukung pendidikan, baik melalui donasi, sukarelawan, maupun advokasi kebijakan. Menurutnya, langkah kecil dari setiap individu dapat memberikan dampak besar bagi generasi mendatang.***

Redaksi