beritatandas.id, karawang –Penghadangan oleh sejumlah orang yang tidak dikenal terhadap masyarakat Desa Sukaluyu, Kecamatan Telukjambe Timur, Kabupaten Karawang yang hendak melakukan aksi damai ke salah satu perusahaan yang berada di Karawang Inrernational Industrial City (KIIC), Jl. Maligi IV Lot M-5, Sukaluyu, Kec. Telukjambe Timur, Kabupaten Karawang mendapat kecaman keras dari kalangan Kepala Desa (Kades) di Telukjambe Timur.
Salah satu Kades yang merupakan tetangga Desa Sukaluyu, yaitu Kades Wadas, H. Junaedi menyesalkan sekaligus mengecam keras aksi premanisme yang dilakukan oleh pihak yang saat ini masih dalam penyelidikan Polres Karawang. Kades yang wilayah Desanya juga berdekatan dengan Sukaluyu tersebut menyampaikan rasa prihatinnya terhadap masyarakat Desa Sukaluyu yang menjadi korban pembacokan dan luka pelemparan atas kejadian penghadangan yang terjadi Senin, (04/10/2021).
Jujun sapaan akrabnya mengatakan, “Seharusnya hal tersebut tidak perlu terjadi, mereka masyarakat dan lembaga Desa Sukaluyu melakukan aksi unjuk rasa, sudah sesuai dengan ketentuan aturan yang ditentukan oleh Undang – Undang dalam menyampaikan pendapat dimuka umum,”
“Saya menduga, adanya aksi tersebut bukan tanpa sebab. Tentu ada hal yang melandasi masyarakat dan lembaga Desa Sukaluyu sampai melakukan aksi demonstrasi ke salah satu perusahaan yang berada di KIIC. Saya sendiri sebagai Kades Wadas sering kali menerima keluhan masyarakat perihal minimnya perhatian pengelola limbah sebagai vendor perusahaan terhadap lingkungan,” Urainya.
Dirinya juga menambahkan, “Dari sekian banyak pabrik yang masuk ke wilayah administrasi Desa Wadas, hanya ada beberapa saja yang maksimal memberikan perhatian terhadap lingkungan, itu pun salah satu diantaranya sudah beralih pengelolaan. Jadi, sangat wajar ketika masyarakat dan lembaga Desa bereaksi,”
“Justru masyarakat tidak berharap adanya bentuk kepedulian berupa santunan. Tetapi mereka ingin menjadi masyarakat mandiri, dengan ikut andil dalam usaha pengelolaan limbah. Apa lagi sekarang yang nama Pemerintahan Desa sudah diberikan keleluasaan dalam menggali potensi melalui lembaga dan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dengan tujuan untuk memberikan efek positif secara ekonomi terhadap masyarakat Desa, dan itu diatur melalui Undang – Undang Desa,” Jelas Jujun.
“Ya sekarang bagaimana masyarakat Desa bisa berkembang, kalau baru mau berjuang saja sudah diperlakukan secara premanisme oleh orang – orang yang tidak bertanggung jawab seperti itu, dan pantas saja kalau Karawang masuk kategori 5 Kabupaten miskin secara ekstrem di Jawa Barat,” Tandasnya.
“Sedangkan Karawang merupakan satu – satunya Kabupaten di Jawa Barat, bahkan di Indonesia yang memiliki kawasan industri terbesar di Asia Tenggara. Tapi malah masuk kedalam predikat 5 Kabupaten miskin secara ekstrem. Sungguh sangat ironis,” Sesal Jujun.
Ditempat dan waktu berbeda, Kades Sirnabaya, Haeron atau yang akrab disapa dengan panggilan Iron mengungkapkan hal yang sama dengan Kades Wadas, “Saya sangat mengecam keras tindakan orang – orang yang tidak bertanggung jawab, yang sudah melakukan penyerangan secara brutal terhadap masyarakat dan lembaga Desa Sukaluyu. Atas peristiwa tersebut, saya sudah melakukan komunikasi dengan beberapa Kades di Telukjambe Timur, dan kami sepakat untuk menggalang aksi solideritas atas kejadian yang menimpa masyarakat dan lembaga Desa Sukaluyu,”
“Kami tidak mau seperti tikus yang mati dilumbung padi. Karena semua Desa yang berada di Telukjambe Timur memiliki kawasan industri dan pergudangan pengelolaan limbah. Masa kami hanya kebagian dampak lingkungannya saja? Kami lembaga Desa dan masyarakat bukan meminta jatah kok, melainkan kami ingin ikut berpartisipasi dalam hal usaha, dengan tujuan meningkatkan ekonomi masyarakat ke arah yang lebih baik,” Pungkasnya.
Repoeter : Red
Leave a Reply