beritatandas.id, karawang – Ribuan massa yang tergabung dalam aksi damai tumplek di Centraline Perumnas BT, Rabu (6/9/2021).
Massa yang terdiri dari Karang Taruna se Kabupaten Karawang, Ormas, LSM, LPM, PPLS , Bumdes, Para Kadus, RW RT dan warga desa Sukaluyu turut ikut melakukan aksi damai yang dilakukan untuk mendukung warga masyarakat desa Sukaluyu.
Bergabungnya beberapa element masyarakat dan LSM ini sebagai aksi solidaritas dan dukungan penuh terhadap adanya perlakuan aksi preman bayaran kemarin.
Aksi damai yang dilakukan oleh Karang Taruna Rajawali, PPLS , BUMDes serta warga masyarakat Desa Sukaluyu dikotori oleh aksi premanisme berupa penghadangan dan penyerangan puluhan orang tak dikenal di pintu masuk Kawasan KIIC yang diduga adalah preman bayaran pengusaha limbah yang tidak ingin berbagi pengolahan limbah PT Aichikiki Autopart Indonesia yang memang seharusnya dikelola oleh pemerintahan desa melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) khususnya Desa Sukaluyu.
Dalam hal ini H. Oma Miharja selaku warga Desa Sukaluyu mengatakan agar warga masyarakat dan beberapa element unsur kemasyarakatan yang mendukung perjuangan warga desa Sukaluyu agar bisa menahan diri serta mengikuti aturan yang telah dikatakan oleh Kapolres Karawang.
“Saya selaku warga masyarakat desa Sukaluyu menghimbau agar bisa menahan diri dan mantaati aturan, kita hari ini dilarang untuk melakukan aksi akan tetapi kami telah mengirim 20 orang perwakilan ke PT AAI untuk bermediasi,” ujarnya.
H. Oma Miharja berharap, semoga saja perjuangan warga masyarakat Desa Sukaluyu membuahkan hasil yang baik untuk kemajuan dan kemakmuran seluruh warga masyarakat Desa Sukaluyu Teluk Jambe Timur.
Massa dalam aksi damai yang dilakukan di Ruko Sentraland Perumnas Teluk Jambe ini, berangsur membubarkan diri setelah mendapatkan instruksi dari Kapolres Karawang AKBP Aldy Subartono.**Gd/Rf aksi damai tumplek di Centraline Perumnas BT, Rabu (6/9/2021).
Massa yang terdiri dari Karang Taruna se Kabupaten Karawang, Ormas, LSM, LPM, PPLS , Bumdes, Para Kadus, RW RT dan warga desa Sukaluyu turut ikut melakukan aksi damai yang dilakukan untuk mendukung warga masyarakat desa Sukaluyu.
Bergabungnya beberapa element masyarakat dan LSM ini sebagai aksi solidaritas dan dukungan penuh terhadap adanya perlakuan aksi preman bayaran kemarin.
Aksi damai yang dilakukan oleh Karang Taruna Rajawali, PPLS , BUMDes serta warga masyarakat Desa Sukaluyu dikotori oleh aksi premanisme berupa penghadangan dan penyerangan puluhan orang tak dikenal di pintu masuk Kawasan KIIC yang diduga adalah preman bayaran pengusaha limbah yang tidak ingin berbagi pengolahan limbah PT Aichikiki Autopart Indonesia yang memang seharusnya dikelola oleh pemerintahan desa melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) khususnya Desa Sukaluyu.
Dalam hal ini H. Oma Miharja selaku warga Desa Sukaluyu mengatakan agar warga masyarakat dan beberapa element unsur kemasyarakatan yang mendukung perjuangan warga desa Sukaluyu agar bisa menahan diri serta mengikuti aturan yang telah dikatakan oleh Kapolres Karawang.
“Saya selaku warga masyarakat desa Sukaluyu menghimbau agar bisa menahan diri dan mantaati aturan, kita hari ini dilarang untuk melakukan aksi akan tetapi kami telah mengirim 20 orang perwakilan ke PT AAI untuk bermediasi,” ujarnya.
H. Oma Miharja berharap, semoga saja perjuangan warga masyarakat Desa Sukaluyu membuahkan hasil yang baik untuk kemajuan dan kemakmuran seluruh warga masyarakat Desa Sukaluyu Teluk Jambe Timur.
Massa dalam aksi damai yang dilakukan di Ruko Sentraland Perumnas Teluk Jambe ini, berangsur membubarkan diri setelah mendapatkan instruksi dari Kapolres Karawang AKBP Aldy Subartono.
Reporter : Red
Leave a Reply