Prilyanto : Menyesalkan Aksi Premanisme Yang Bergaya Coboy

beritatandas.id, Karawang – Aksi warga Sukaluyu bersama karang taruna Desa sukaluyu ke PT.AAI yang berujung bentrokan dan mengakibatkan jatuhnya korban di senin pagi kemarin (4/10/2021) mengundang perhatian baeberapa pihak.

Salah satunya Prilyanto Tokoh Pemuda Desa Sukaluyu, yang mengatasnamakan warga Desa Sukaluyu merasa sangat menyayangkan dengan adanya tindakan premanisme yang dilakukan oleh OTK yang secara membabi buta menyerang kami sehingga teman kami ada yang terluka parah akibat ditabrak oleh salah satu kendaraan R4 pelaku yang disertai dengan pengeroyokan menggunakan batu sehingga kondisinya kritis dan harus segera dilarikan serta di rawat secara intensif di Rumah sakit.

Lanjut Prilyanto mengatakan bahwa tujuannya melakukan aksi ke PT. AAI tersebut atas kesepakatan bersama warga sukaluyu dan beberapa perangkat desa serta karang taruna setempat, karena menurutnya dan warga setempat selama ini Desa Sukaluyu yang berdekatan secara langsung dengan kawasan industri KIIC merasa penting untuk mengkordinir perusahaan – perusahaan dan salah satu perusahaan tersebut adalah PT. AAI untuk memastikan bahwa pihaknya juga dapat turut terlibat secara aktif dalam menggali potensi ekonomi yang manfaatnya dapat dirasakan langsung oleh seluruh warga Sukaluyu.

Dimasa pandemi ini bisa dipastikan kebutuhan masyarakat salah satunya warga Sukaluyu mengalami peningkatan, namun dikatakan juga oleh Prilyanto meningkatnya kebutuhan tersebut saat ini tidak diimbangi dengan perolehan pendapatan yang signifikan.

“Sehingga kami selaku warga sukaluyu merasa terpanggil untuk membantu pemerintahan desa dalam mendongkrak pendapatan Desa kami dari sumber – sumber lain yang tidak mengikat, ya salah satunya perolehan hasil produksi limbah sisa produksi di Perusahaan – perusahaan yang ada di Desa sukaluyu,”ungkapnya.

Masih disampaikan Prilyanto, bahwa pendapatan dari hasil kerjasama tersebut nantinya tidak dimakan sendiri, tapi bisa di distribusikan kepada masyarakat dalam bentuk bantuan sosial baik untuk kebutuhan primer juga kebutuhan penunjang segenap warga sukaluyu.

“Sehingga kami dapat menunjukan bahwa desa sukaluyu bisa dijadikan sebagai prototype desa yang mandiri, dan mampu mengelola potensi sumber dayanya sendiri,”tuturnya.

Karena menurut Prilyanto juga, dengan semakin banyak pendapatan yang diperoleh melalui bumdes, maka bisa dipastikan semakin terjamin kelangsungan hidup dan beban kebutuhan sehari – hari warga, dan penderitaannya juga bisa terkurangi.

Jadi kalau ada tuduhan bahwa aksi kemarin di tunggangi kepentingan segelintir orang yang akan mendapatkan keuntungan pribadinya dengan istilah “Mama Papa minta saham” di PT. AAI itu tidak benar.

“Karena didalam aksi kemarin kami sudah sepakat menegaskan bahwa kekuatan swadaya masyarakat yang sadar menjadi bagian inti kekuatan bersama untuk turut berpartisipasi membangun Desa Sukaluyu, dan turut serta dalam membantu meringankan beban keseharian Masyarakat Desa Sukaluyu di era Pandemi dan pasca pandemi dan kami berharap kepada seluruh steakholder yang ada di Desa Sukaluyu untuk berpartisipasi berbagi sepertiga hati dengan kami warga sukaluyu,”kata Prilyanto.

Aksi premansime yang sangat Ia sesalkan sebagai warga Desa Sukaluyu, seharusnya menjadi pelajaran penting didalam ruang hidup bersama. Sehingga diharapkan tidak sampai terjadi lagi gaya – gaya coboy yang mengintimidasi masyarakat hanya Untuk sebuah perjuangan ruang hidup.

“Untuk itu kami meminta kepada pihak kepolisian untuk segera mengusut dan menangkap para pelaku penyerangan bersama dalang intelektual yang ada di belakangnya agat mereka mendapatkan hukuman yang seberat beratnya. Karena bukti petunjuk awal yang terdapa di TKP sudah sangat jelas sehingga pihak kepolisian jangan coba bermain – main dengan peristiwa ini tegakkan hukum dan keadilan tanpa pandang bulu,”pungkasnya.

Reporter : Lex/Pik