PSM Desa Anggadita Sempet Viral Di Medsos Oleh Postingan Nitizen, Begini Kronologinya

beritatandas.id, Karawang – Laman Facebook di Karawang ramai dengan komentar salah satu netizen, di sebuah postingan. Netizen itu menulis kalau dirinya sudah keluar uang Rp3 juta untuk mengurusi kartu Karawang Sehat kepada seorang PSM di Desa Anggadita, Kecamatan Klari.

Namun hingga orang tuanya selesai menjalani perawatan dan pulang ke rumah, kartu itu tak kunjung selesai. Kemudian pihak keluarganya harus kembali mengeluarkan uang buat jaminan biaya perawatan orang tuanya.

Pihak PSM Kecamatan Klari, memediasi permasalah tersebut, Sabtu (4/12/2021),

“Sebenarnya ini hanyalah salah paham dan salah persepsi. Sebenarnya PSM terkait bukan menghilang. Tapi memang masih mengurusi kartu tersebut, karena memang ada kendala, yakni kesalahan nama pasien. Dan sekarang proses pengurusan kartu itu tinggal menunggu dari Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang,” ujar Ketua PSM Kecamatan Klari, Slamet Supriyanto, usai mediasi, di Kantor Desa Anggadita, Sabtu (4/12/2021).

Dikatakan Slamet, Gober merupakan aparat Desa Anggadita karna rasa kemanusiaannya tinggi akhirnya mengurusi kartu Karawang Sehat warga Ciampel. Namun saat proses pembuatan kartu Karawang Sehat itu, ada kendala, yakni kesalahan nama pasien, berbeda antara DTKS dengan kartu keluarga (KK).

“Ini yang kemudian membuat proses pengurusan kartu tersebut menjadi lama. Karena petugas PSM itu harus bolak balik ke kantor desa mengurusi soal perbedaan nama ini. Sekain itu, pasien juga pernah mempunyai BPJS mandiri, dan kelas satu, kemudian ada tunggakan,” lanjut Slamet.

Kendala lainnya, sambung dia, adalah jarak tempuh ke rumah pasien, yang terlalu jauh, bahkan untuk sampai ke rumahnya tidak bisa dilalui sepeda motor.

Slamet mengakui soal adanya biaya yang dikeluarkan warga tersebut kepada seorang PSM Desa Anggadita yang mengurusi kartu tersebut. Kata dia, uang sebesar Rp 3 juta yang disebutkan warga tersebut diberikan secara bertahap.

Pertama yang bersangkutan menerima Rp 1 juta lebih. Itu untuk biaya transportasi bolak-balik ke Ciampel dan Karawang kota. Kemudian sisanya diberikan lagi, itu untuk pelunasan BPJS. Karena untuk menuju KIS dari BPJS harus dilunasi dulu tunggakan dan turun kelas dulu.

Slamet pun memahami kekesalan warga tersebut. Pasalnya, warga atau netizen tersebut juga harus mengeluarkan biaya jaminan kepada rumah sakit, untuk biaya perawatan orang tuanya.

“Uang jaminan itu akan dikembalikan nantinya kalau kartu ini sudah selesai,” ujar Slamet.

Sementara itu, netizen atau warga yang mengeluhkan soal tersebut di media sosial, Leni Wahyuni, mengatakan, dirinya meminta maaf kepada PSM Desa Anggadita, PSM Klari dan seluruh PSM se-Kabupaten Karawang. Dia mengaku tidak ada niatan untuk mencemarkan nama PSM.

Kata dia, komentar itu dia tulis spontan, karena kekesalannya lantaran hingga orang tuanya selesai menjalani perawatan, kartu Karawang Sehat itu tak kunjung selesai, hingga pihak keluarga harus mengeluarkan biaya untuk jaminan keluar dari rumah sakit.

“Saya minta maaf. Dan sekarang semuanya sudah jelas. Saat itu memang sempat tak ada komunikasi. Jadi kami berpikiran yang bukan-bukan,” ujarnya.

Mediasi itu sendiri juga dihadiri Kepala Desa Anggadita, Kecamatan Klari, H. Asep Wahyudi atau yang akrab disapa Ayah Roy.

Reporter : Lex