Kadis PUPR Karawang “NGACIR” Saat Didatangi Ormas LMP Mada Jabar Di Kantornya

Karawang, beritatandas.id – Sikap yang tidak profesional Dedi Ahdiat sebagai kepala Dinas PUPR kabur ketika melihat rombongan ormas LMP, Dedi Ahdiat dianggap tidak sopan dan tidak menghargai lembaga ormas LMP Mada Jabar”

KADIS PUPR Kabupaten Karawang Dedi Ahdiat Ngacir Terbirit Birit saat didatangi ormas Laskar Merah Putih (LMP) Mada Jawa Barat.

Dedi Ahdiat langsung tancap gas mobilnya ngacir terbirit birit usai melihat beberapa anggota Ormas LMP Mada Jabar mendatangi kantor Dinas PUPR Kabupaten Karawang.

Padahal, Dedi Ahdiat baru saja sampai di parkiran kantor Dinas PUPR namun langsung ngabrit ketika melihat ormas LMP Mada Jabar.

Ketua Mada LMP Jabar Awandi Siroj sangat menyayangkan dengan sikap Kadis PUPR Kabupaten Karawang Dedi Ahdiat. Kenapa mesti kabur? Kedatangan Mada LMP Jabar ke kantor Dinas PUPR bertujuan untuk mempertanyakan beberapa Mega proyek yang dianggap tidak layak karena banyak menimbulkan kerugian negara.

Bahkan belum lama ini, ramai jembatan KW 6 yang baru saja di resmikan Bupati Karawang Cellica Nurachadiana kemudian langsung ambruk.

Kemudian pembangunan jalan interchange Karawang Barat yang menjadi temuan BPK yang hingga saat ini belum dikembalikan kerugian negaranya.

Atas dasar hal tersebut Ormas LMP Mada Jabar mengirimkan surat audensi untuk mempertanyakan Dinas PUPR sebagai penyedia anggaran sejauh mana pengawasan dan perencanaanya.

Melihat sikap yang tidak profesional Dedi Ahdiat sebagai kepala Dinas PUPR kabur ketika melihat rombongan ormas LMP, Dedi Ahdiat dianggap tidak sopan dan tidak menghargai lembaga ormas LMP Mada Jabar.

Ormas LMP Mada Jabar dalam waktu dekat akan membuat laporan ke Kejaksaan Tinggi Jawa Barat terkait persoalan pembangunan yang selama ini bermasalah.

“LMP Mada Jabar akan membuat laporan ke Kejati Jabar,”kata Awandi Siroj.

Kemudian LMP Mada Jabar dalam waktu dekat akan melakukan aksi besar besaran ke Pemda Karawang meminta kepada Bupati Kabupaten Karawang untuk memberhentikan Dedi Ahdiat karena dianggap tidak becus menjabat sebagai kepala Dinas PUPR.

Redaksi