Selalu Ditanyakan Warga, Kepala Desa Wadas Terus Tagih Janji BBWS Terkait Kali Kalapa

Karawang, beritatandas.id – Pasca dihentikannya pengerjaan tanggul sungai Kali Kalapa di Desa Wadas, Kecamatan Telukjambe Timur, Kabupaten Karawang, Jawa Barat. Karena diambil alih oleh Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) untuk penanganannya, bahkan BBWS sudah melakukan proses lelang dan sudah terdapat pemenannganya. Itu semua terpantau dari link Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE).

Hanya saja, sampai saat ini belum terlihat dimulainya kembali penanganan tanggul sungai Kali Kalapa. Padahal, longsor dan jebolnya tanggul sudah berulang kali terjadi. Sehingga atas kejadian tersebut, semakin banyak masyarakat yang dirugikan secara pribadi. Begitu juga dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karawang, karena banyak fasilitas umum yang rusak akibat longsor.

Kesal selalu dipertanyakan warganya, Kepala Desa (Kades) Wadas, H. Junaedi kepada Pemkab Karawang mendesak agar segera mempertanyakan kapan akan dimulainya kegiatan BBWS.

“Sebenarnya saya sudah muak dengan semua ini, tapi sebagai Kades, saya harus terus memfollow up keseriusan BBWS. Andai saja kemampuan keuangan Desa bisa untuk mengatasi Kali Kalapa, sudah saya alokasikan Dana Desa (DD). Sehingga sudah tidak perlu lagi mengandalkan Pemkab, apa lagi BBWS,” Ujarnya, Senin (28/2/2022).

Jujun sapaan akrabnya menegaskan, “Jika sampai awal Maret belum juga ada action, dengan terpaksa saya akan mempertanyakan kembali secara langsung kepada Bupati Karawang, dan tidak menutup kemungkinan masyarakat terdampak akan saya ajak untuk ikut mempertanyakan,”

“Karena yang kami sesalkan, disaat Pemkab Karawang melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) sedang on progres, tiba – tiba BBWS melakukan tender, dan dengan terpaksa Dinas PUPR Karawang harus menghentikan kegiatannya. Tapi pasca itu, setelah beberapa Bulan berlalu. Jangankan memulai kegiatan, alat berata atau material saja belum nampak terlihat,” Sesalnya.

“Nasib masyarakat jangan dianggap sepele, bukan hanya persoalan kerugian materi berupa bangunan dan tanah. Tapi keselamatan jiwa harusnya menjadi pertimbangan prioritas dalam mengatasi dampak tanggul sungai Kali Kalapa,” Tandasnya.

“Untung saja beberapa kali terjadi longsor dan ambruknya sebagian rumah dari beberapa warga Dusun Karaba disaat penghuninya terjaga, yang menjadi kekhawatiran saya bersama warga, dikhawatirkan terjadi disaat penghuni rumah sedang terlelap tidur,” Ungkap Jujun.

“Oleh sebab itu, dalam waktu dekat ini, saya akan segera berkirim surat kepada Bupati Karawang dan meminta agar menghadirkan BBWS. Masyarakat butuh kepastian serta keseriusan BBWS dalam menangani dampak sungai Kali Kalapa. Karena kalau mengandalkan kawasan industri, kami sudah pesimis, sebab Pemkab sendiri seperti sudah tidak berdaya menghadapi kawasan industri,” Pungkasnya.

Redaksi