Subang, beritatandas.id – Ratusan hektare sawah di Kecamatan Compreng, Kabupaten Subang terancam gagal panen. Hal ini diakibatkan karena serangan hama tikus dan sundep.
Kondisi tersebut terjadi yang keduakalinya. Akibatnya, kondisi ekonomi petani melemah, terlebih peristiwa itu terjadi di tengah pandemi Covid-19.
Petani Compreng, M Samsudin menyampaikan keluhannya, bahwa selama ini pemerintah samasekali tidak pernah menyentuh para petani yang terancam gagal panen, padahal sudh kali kedua.
“Kejadiannya sama sekarang sudah dua kali, kami bingung harus bagaimana. Pemerintah tidak pernah turun tangan,” ujar Samsudin, Jumat (25/3/2022).
Dia menyampaikan, sejak pandemi Covid-19 kondisi ekonomi masyarakat memburuk, jika ini terus dibiarkan, akan berdampak buruk kepada masyarakat.
“Kami harap ada perhatian dan solusi dari pemerintah,” pintanya.
Sekretaris DPC PKB Subang Jaka Septya Arizona menyampaikan, pemerintah harus turun tangan, khususnya Dinas Pertanian agar dapat memberikan solusi bagi petani.
“Kia pun berharap pemerintah dapat memberikan bantuan kepada para petani yang mengalami gagal panen,” ujarnya.
Dia juga menyampaikan, ada sosialisasi yang tidak nyampe kepada masyarakat. Karena pemerintah sebenarnya sudah meluncurkan program asuransi pertanian.
“Asuransi pertanian ini tidak banyak diketahui masyarakat. Ada informasi yang tidak nyampe ke petani,” ujarnya.
Hal ini, tambah Jaka, menunjukan lemahnya perhatian pemerintah kepada petani. Sehingga program yang seharusnya bisa membackup petani saat terjadi gagal panen, tapi tidak bisa digunakan.
“Dinas Pertanian harus bertanggungjawab. Karena ini sudah terjadi,” pungkasnya.***
Redaksi
Leave a Reply